Soloraya
Kamis, 29 Juni 2017 - 13:43 WIB

Bukan untuk Presiden, "Istana Negara" di Wonogiri Dibangun Bagi Orang Lansia

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Istana Parnaraya yang mirip Istana Negara di Dusun Kebonagung RT 003/RW 001, Desa Kebonagung, Sidoharjo, Wonogiri. (Rudi Hartono/JIBI/Solopos)

Bangunan menyerupai Istana Negara di Sidoharjo, Wonogiri, diperuntukkan bagi para warga lansia.

Solopos.com, WONOGIRI — Berdiri megah dengan dominasi warna putih dan arsitektur menyerupai Istana Negara atau Istana Kepresidenan Jakarta, Istana Parnaraya di Wonogiri punya fungsi lain. Bangunan megah ini tak ada kaitannya dengan soal kepresidenan atau pemerintahan, melainkan diperuntukkan bagi orang-orang lanjut usia (lansia).

Advertisement

Oleh pemiliknya yang juga pengusaha asal Sidoharjo, Suparno, 47, istana ini dibuat khusus untuk para orang lansia. Secara berkala, bangunan di Dusun Kebonagung RT 003/RW 001, Desa Kebonagung, Sidoharjo, itu akan dijadikan tempat berkumpul ratusan orang lansia dari 17 dusun di Sidoharjo yang dua tahun ini disantuninya.

Selama ini, Suparno memberi santunan tiap bulan kepada mereka yang hidup sebatang kara, miskin, dan mendapat perlakuan kurang layak. Dia ingin menempatkan mereka di istana agar mereka senang. Mereka secara bergiliran akan diundang ke istana makan bersama, bercengkerama, pengajian, dan kegiatan positif lainnya saat Suparno pulang ke Wonogiri.

Dia memastikan mereka akan mendapat perlakuan layaknya orang tua yang dirawat anak. Suparno mengaku prihatin banyak orang jompo yang kurang diperhatikan keluarganya. Misalnya, kamar tidur mereka ditempatkan di dapur, di bawah talang, atau tempat kurang layak lainnya.

Advertisement

“Ini orang tua kita yang harus dihormati, dihargai. Saya lakukan semua ini karena terinspirasi mendiang nenek [Sakem]. Beliau sangat baik kepada anak dan cucunya,” imbuh Suparno. Baca juga: Ada “Istana Negara” di Pelosok Wonogiri.

Dia berharap langkahnya itu menginspirasi banyak orang untuk melakukan hal sama. Pasalnya, di Sidoharjo saja masih ada 1.500 orang lansia yang kondisinya memprihatinkan. Disinggung mengenai pemanfaatan istana jika tak digunakan untuk mengumpulkan orang lansia, Suparno berencana menjadikannya tempat wisata dan pusat kegiatan masyarakat.

Kompleks istana terdiri atas empat bangunan, yakni bangunan utama Istana Parnaraya seluas kurang lebih 200 m2 dengan tinggi lebih dari 12 meter. Interior Istana Parnaraya dilengkapi kursi dan meja kayu mewah, lukisan orang tua dan penari Bali, dan seperangkat alat elektronik canggih.

Advertisement

Di belakangnya terdapat bangunan berukuran 6 m x 15 m yang sedianya akan dijadikan studio film biografi dan museum karya usaha Suparno, dan sisi kirinya ada bangunan 20 m x 8 m menyatu dengan musala. Bangunan itu akan dijadikan kafe yang diberi nama Kafe Cah Tukang Dolan (CTD). Bangunan lainnya adalah garasi mobil dan sepeda motor.

“Akan saya resmikan 17 Agustus mendatang. Nantinya tempat ini akan menjadi tempat saya dan istri menikmati hari tua. Sekarang saya masih merantau di Jakarta bersama keluarga. Tapi saya masih sering pulang ke Wonogiri setidaknya sebulan sekali,” kata Suparno.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif