Teknologi
Rabu, 28 Juni 2017 - 15:10 WIB

SERANGAN SIBER : Waspada! Ransomware Menyerang Lagi, Tebusan Tembus Rp3 Juta

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pesan meminta tebusan yang muncul di mesin ATM Bank Oschadbank di Ukraina karena efek ransomware Petya, Selasa (27/6/2017) (JIBI/Solopos/Reuters/Valentyn Ogirenko)

Serangan siber berupa virus peminta uang tebusan atau ransomware kembali menyerang jaringan komputer di berbagai perusahaan internasional.

Solopos.com, SOLO – Kejahatan siber dengan modus virus tebusan atau ransomware kembali terjadi. Virus ini diduga memiliki hubungan dengan ransomware Wannacry yang menyerang berbagai perusahaan di dunia bulan Mei lalu.

Advertisement

Dilansir Reuters, Rabu (28/6/2017), ransomware ini mulai menyerang, Selasa (27/6/2017). Beberapa laporan serangan siber itu mulai diketahui perusahaan minyak di Rusia, bank-bank di Ukraina, pabrik cokelat di Australia dan perusahaan pengelola pelabuhan peti kemas di India, Rabu pagi.

Virus tersebut diketahui memuat kode eternal blue yang diketahui telah dicuri dari Agensi Keamanan Nasional (NSA) Amerika Serikat dan pernah digunakan untuk membuat virus ransomware WannaCry.  “Serangan siber dapat menghancurkan kita dengan mudah,” ucap Kepala Perusahaan Keamanan Siber, Secure Ideas, Kevin Johnson, seperti dikutip Reuters.

Menurut Kevin banyak perusahaan tidak mengindahkan pentingnya keamanan siber. Mirip dengan WannaCry, ransomware terbaru disebut dengan Petya (ada juga yang menyebut dengan GoldenEye) ini mengunci akses ke data apapun pada komputer yang menggunakan sistem operasi Windows.

Advertisement

Bagi komputer yang sudah terserang Petya, pengguna harus membayar uang tebusan senilai US$300 atau sekitar Rp3,9 juta agar akses di komputer dikembalikan. Karena komputer yang bisa diserang hanya yang menggunakan Windows, juru bicara Microsoft turut angkat bicara.

“Kami terus melakukan investigasi dan aksi untuk melindungi pelanggan kami. Antivirus Microsoft sudah bisa mendeteksi ransomware tersebut dan akan memblokirnya,” ucap juru bicara Microsoft. (Muhammad Rizal Fikri/JIBI/Solopos.com)

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif