Soloraya
Sabtu, 24 Juni 2017 - 04:47 WIB

TRANSPORTASI BOYOLALI : Ojek, Solusi Cepat Pemudik Pulang Kampung ke Daerah Pelosok

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sugiyani, 45, pemudik asal Musuk, Boyolali menumpang salah satu kendaraan ojek di Terminal Boyolali yang akan mengantarnya ke rumahnya di Musuk, Boyolali, Kamis (22/6/2017) (Akhmad Ludiyanto/JIBI/Solopos)

Transportasi Boyolali salah satunya ojek bisa menjadi solusi bagi para pemudik.

Solopos.com, BOYOLALI--Mudik atau pulang kampung pada saat menjelang Lebaran adalah tradisi yang ditunggu-tunggu para perantau meski sebagian dari mereka harus berjuang untuk melakukannya.

Advertisement

Bagi pemudik yang menggunakan transportasi umum, kerepotan membawa barang, mengantre tiket kendaraan umum, macet dalam perjalanan akan menjadi tantangan lainnya.

Belum lagi kalau rumahnya di pelosok, transportasi menuju kampung halaman akan menjadi kendala besar saat mereka sampai di kota/terminal/pool pada malam hari. Mengingat, jarang sekali ada kendaraan umum perdesaan yang beroperasi hingga malam hari yang akan mengantar mereka ke tujuan.

Advertisement

Belum lagi kalau rumahnya di pelosok, transportasi menuju kampung halaman akan menjadi kendala besar saat mereka sampai di kota/terminal/pool pada malam hari. Mengingat, jarang sekali ada kendaraan umum perdesaan yang beroperasi hingga malam hari yang akan mengantar mereka ke tujuan.

Tapi masalah seperti ini bukan hal baru dan tanpa solusi. Mereka bisa memanfaatkan ojek untuk mengantar sampai tujuan bahkan sampai di depan rumah sekali pun.
Para penarik ojek ini siap mengantar mereka ke mana pun tujuan penumpangnya. Kendaraan roda dua ini punya kelebihan mampu menjelajah ke pelosok melintasi jalan setapak sekalipun.

Di Boyolali, penarik ojek ini cukup banyak. Mereka mangkal di tempat-tempat strategis atau tempat yang biasanya menjadi tempat turunnya penumpang, misalnya Ngangkruk dan Bangak (Banyudono), kawasan Stadion Sonolayu, dan di Terminal Boyolali atau persimpangan-persimpangan jalan lainnya.

Advertisement

“Kalau dari terminal sampai Musuk ya Rp30.000-Rp40.000 oke,” ujarnya saat berbincang dengan solopos.com di pangkalan, belum lama ini. Penarik ojek lain di pangkalan itu, Fajar, 28, mengatakan pemudik aasal pelosok yang sampai di Boyolali tengah malam tak perlu khawatir terlunta-lunta di terminal karena panarik ojek standby 24 jam secara bergantian.

“Di sini kalau siang ada sekitar 15 orang penarik ojek, kalau malam kadang ada 35 orang,” kata dia. Penarik ojek lain, Boyadi, 47 menambahkan penumpang juga tak perlu khawatir menjadi rebutan karena penarik ojek memakai sistem antrean untuk mengantar calon penumpang.
Sementara itu, bagi perantau kota yang biasa memakai jasa ojek berbasis online seperti Gojek, di Boyolali juga sudah tersedia sejak Maret tahun ini.

Sekarang tercatat setidaknya ada 50 rider Gojek asal Kota Susu ini. Sebagian beroperasi di kota Boyolali dan sebagian lainnya beroperasi di wilayah timur seperti kawasan Bandara Adisumarmo dan sekitarnya, serta Kota Solo.

Advertisement

Salah satu rider Gojek, Sri Rahadyan Hayu mengatakan penumpang yang enggan tawar menawar tarif bisa memanfaatkan pilihan ojek ini. Sebab, tarif sudah ditentukan oleh sistem di aplikasi.

“Kalau soal tarif, di aplikasi sudah jelas, tujuannya ke mana nanti ongkosnya berapa. Pasti, asalkan tujuannya tidak lebih dari 25 kilometer,” ujarnya saat ditemui di kawasan Simpang Lima atau Patung Kuda, Boyolali Kota.

Syarat lain, calon penumpang bersedia dijemput di luar kawasan ojek pangkalan. “Kami sudah sepakat tidak mengambil penumpang di dekat ojek pangkalan. Tapi kalau dari tempat lain mereka minta diantar ke dekat pangkalan [ojek pangkalan] tidak masalah,” imbuh anggota humas dan publikasi Gojek Boyolali ini.

Advertisement

Sementara itu, salah satu pengguna ojek pangkalan di Terminal Boyolali, Sugiyani, 45 mengaku memilih ojek karena cepat dan praktis. Meski sampai di Terminal Boyolali siang hari dan masih ada angkutan umum, dia memilih ojek untuk mengantarnya ke Musuk.

“Kalau pakai ojek enggak pakai nunggu angkutan dan enggak pakai ngetem,” kata pemudik dari Semarang ini, Kamis (22/6/2017).

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif