News
Sabtu, 24 Juni 2017 - 12:30 WIB

Bom Guncang Pakistan, 62 Tewas dan Seratusan Luka-Luka

Redaksi Solopos.com  /  Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Polisi dan petugas penyelamat mengevakuasi korba bom di Quetta, Pakistan, Jumat (23/6/2017). (JIBI/Reuters/Naseer Ahmed)

Satu bom mobil bunuh diri di Quetta dan dua ledakan lagi di Parachinar menewaskan sedikitnya 62 orang.

Solopos.com, ISLAMABAD – Ledakan kembar mengguncang dua wilayah di Pakistan. Satu bom mobil bunuh diri terjadi di Quetta dan dua ledakan lagi menewaskan puluhan orang di Parachinar. Sedikitnya 62 orang tewas dan 100 lainnya terluka dalam tragedi tersebut.

Advertisement

Dilansir Reuters, Sabtu (24/6/2017), menurut keterangan kepolisian, tujuh polisi ikut tewas pada serangan pertama di Quetta di barat daya, yaitu saat polisi menghentikan sebuah mobil, yang ternyata bermuatan bahan peledak, saat diadakan pemeriksaan di dekat perbatasan dengan Afghanistan.

Petinggi Kepolisian Provinsi Balukistan, Abdul Razzaq Cheema, mengatakan pelaku meledakkan mobil itu yang akan diperiksa. Setidak-tidaknya 13 jenazah dibawa ke rumah sakit bersama 19 lagi yang terluka, kata Wasim Baiq, juru bicara Rumah Sakit Umum di Quetta.

Advertisement

Petinggi Kepolisian Provinsi Balukistan, Abdul Razzaq Cheema, mengatakan pelaku meledakkan mobil itu yang akan diperiksa. Setidak-tidaknya 13 jenazah dibawa ke rumah sakit bersama 19 lagi yang terluka, kata Wasim Baiq, juru bicara Rumah Sakit Umum di Quetta.

Sementara itu, sembilan petugas keamanan, kata Fareed Sumalan, dokter di rumah sakit tersebut, berada di antara yang terluka.

Kelompok sempalan Taliban di Pakistan, Jamaat ur Ahrar, mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut. Pernyataan itu disampaikan melalui pesan kepada Reuters melalui juru bicara mereka, Asad Mansur.

Advertisement

Sementara itu, ISIS melalui pesan kepada wartawan setempat juga mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.

Pada malam harinya, dua ledakan menyusul di kota Parachinar, beberapa ratus kilometer di Pakistan timur laut, menewaskan setidak-tidaknya 15 orang.

Menurut pejabat tinggi pemerintah Wazir Khan, kedua ledakan terjadi di sebuah pasar dengan jarak sekitar tiga menit antara satu ledakan dengan ledakan lain. Parachinar adalah kota di dekat perbatasan dengan Afghanistan.

Advertisement

Saat ledakan terjadi, banyak pengunjung pasar yang sedang berbelanja makanan untuk berbuka puasa. Berbeda dengan ledakan di Quetta, belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab.

Menurut Anwar ul Haq Kakar, juru bicara pemerintah Propinsi Baluchistan, ledakan bom mobil tersebut terjadi di dekat kantor polisi. “Ada kemungkinan pos polisi tersebut sebagai target, atau penyerang berusaha memasuki wilayah militer,” katanya.

Penyidik dari Balukistan memperkirakan bahwa mobil yang digunakan untuk aksi tersebut membuat sekitar 95kg bahan peledak.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif