Soloraya
Kamis, 22 Juni 2017 - 22:35 WIB

WISATA SRAGEN : Jalan Menuju Museum Cluster Sangiran Rusak Parah

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kondisi jalan menuju objek wisata Museum Manyarejo (bagian dari Museum Sangiran), Plupuh, Sragen, tergenang air, Kamis (22/6/2017) siang. (Kurniawan/JIBI/Solopos)

Wisata Sragen, jalan menuju Museum Manyarejo yang merupakan bagian dari Museum Sangiran rusak.

Solopos.com, SRAGEN — Kondisi jalan menuju objek wisata Museum Manyarejo dan Museum Bukuran, Plupuh, yang merupakan bagian dari Museum Sangiran, Sragen, rusak parah. Kerusakan tersebut sudah berlangsung beberapa tahun terakhir.

Advertisement

Warga setempat berharap segera ada perbaikan dan pelebaran jalan untuk mendukung wisata edukatif ke museum. Sutarno, 52, warga Manyaran, Manyarejo, Plupuh, saat ditemui Solopos.com, Kamis (22/6/2017), mengungkapkan ruas jalan yang rusak mulai dari Perempatan Ceplisan hingga museum. “Parah. Sudah lama, empat hingga lima tahun. Dulu pernah dicor, tapi sudah rusak. Rusaknya dari Perempatan Ceplisan hingga Museum Manyarejo dan Bukuran,” tutur dia.

Sutarno menerangkan jalan itu adalah jalur utama menuju dua museum tersebut dari arah timur. Jarak dari Perempatan Ceplisan ke museum mencapai dua kilometer.

Sejak keberadaan dua museum semakin banyak kendaraan yang melintas di jalan itu. “Setiap hari Minggu atau hari libur nasional banyak pengunjung yang datang,” ujar dia.

Advertisement

Sutarno berharap Pemkab Sragen segera memperbaiki jalan tersebut. Semakin banyaknya wisatawan yang melintas dinilai berpotensi menimbulkan efek ekonomi positif.

“Sebenarnya beberapa bulan lalu sudah ada petugas yang mengukur jalan. Katanya bulan empat diperbaiki. Tapi sampai sekarang tidak ada kejelasan,” kata dia.

Penuturan senada disampaikan Suranto, 32, warga Manyaran, Manyarejo, Plupuh. Seingat dia jalan tersebut dibangun saat dia masih SMP.

Advertisement

Suranto menilai sudah saatnya Pemkab memperbaiki jalan itu. Apalagi saat ini jalan tersebut sudah jadi akses penting peneliti dan wisatawan ke museum cluster Sangiran.

“Cor-corannya memang sudah lama. Kendaraan yang lewat pun cukup banyak. Kasihan wisatawan yang datang. Selain itu juga ngisin-isini [memalukan] Sragen lah,” sambung dia.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif