News
Rabu, 21 Juni 2017 - 12:15 WIB

Teror Bom Gegerkan Stasiun Brussels, Pelaku Ditembak Mati

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ledakan di Stasiun Brussels, Belgia. (Twitter)

Aksi bom bunuh diri terjadi di Brussels Belgia.

Solopos.com, BRUSSELS – Tentara Belgia menembak mati seorang pria yang menggunakan sabuk peledak setelah pria tersebut melancarkan serangan teror di stasiun kereta utama Kota Brussels, Selasa (20/6/2017) malam waktu setempat.

Advertisement

“Ini dianggap sebagai serangan teroris. Tersangka telah dilumpuhkan oleh militer yang berjaga di lokasi kejadian segera setelah terjadinya ledakan,” ujar juru bicara Kejaksaan Federal Belgia, Eric Van Der Sypt, sebagaimana dikutip dari The Guardian, Rabu (21/6/2017).

Staf kereta nasional Belgia, Nicolas Van Herrewegen, mengatakan tersangka yang berusia antara 30-35 tahun itu sempat berteriak-teriak. sebelum melancarkan aksinya. Ia kemudian meledakkan sesuatu yang ada di troli barang.

“Saya berada di balik tembok saat ledakan itu. Saya turun dan memberitahukan rekan-rekan untuk mengevakuasi semua orang. Ia [tersangka] masih terlihat tapi setelah itu kami tidak melihatnya. Itu bukan ledakan besar tapi dampaknya cukur besar. Orang-orang berlarian,” tutur Herrewegen.

Advertisement

Setelah insiden yang terjadi sekira pukul 20.30 waktu setempat itu, polisi langsung mensterilkan wilayah di sekitar lokasi kejadian dan beberapa titik di pusat Kota Brussels.

Dilansir Reuters, polisi menghentikan lalu lintas kereta api, mengevakuasi lokasi tersebut dan mengosongkan jalanan yang penuh turis dan penduduk setempat. Saat kejadian, banyak orang tengah menikmati malam musim panas di pusat kota bersejarah antara stasiun dan sekitar Grand Place, landmark kota Brussels.

Pihak Kejaksaan Federal Belgia masih belum mengetahui identitas dari pelaku serangan yang tidak menyebabkan jatuhnya korban jiwa itu. Kepolisian Brussels menyatakan saat ini situasi di lokasi sudah aman dan terkendali.

Advertisement

Brussels yang merupakan ibu kota Belgia di mana terdapat markas besar NATO dan Uni Eropa telah bersiaga sejak ISIS yang berbasis di Brussels menyerang Paris dan menewaskan 130 orang pada November 2015.

Sejak saat itu, serangan-serangan di Prancis, Jerman, Swedia dan Inggris, telah dilakukan atas nama ISIS, telah meningkatkan ketakutan di kota dengan hampir seperempat populasi beragama Islam itu.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif