Soloraya
Rabu, 21 Juni 2017 - 22:35 WIB

MUDIK LEBARAN 2017 : Kecelakaan Maut di Tol Soker Sragen di Luar Kontrol SNJ

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Dua unit mobil pemudik melintasi jalur mudik jalan tol yang masih lengang di wilayah Paldaplang, Sambungmacan, Sragen, Selasa (20/6/2017). (Tri Rahayu/JIBI/Solopos)

Mudik Lebaran 2017, PT SNJ menyebut kecelakaan yang menewaskan satu orang di tol Soker di luar kontrol mereka.

Solopos.com, SOLO — PT Solo Ngawi Jaya (SNJ) selaku pengelola jalan tol Solo-Kertosono (Soker) menyayangkan insiden kecelakaan di Dukuh Karangudi RT 018, Ngrampal, Sragen, pada Senin (19/6/2017) lalu.

Advertisement

Kecelakaan yang mengakibatkan satu warga meninggal dunia itu disebut berada di luar kontrol PT SNJ karena terjadi di luar jam fungsional tol. “Kejadiannya Senin pagi pukul 06.00 WIB. Saat itu tol belum kami buka, makanya kami heran kenapa bisa ada kendaraan masuk?” kata General Manager (GM) Keuangan dan Administrasi, Kurniawan, mewakili Direktur Utama PT SNJ David Wijayanto saat berbincang dengan Solopos.com, di Markas Satlantas Kota Solo, Rabu (21/6/2017).

Kurniawan mengatakan SNJ sudah memaksimalkan berbagai media untuk sosialisasi fungsional tol Soker dari ruas Ngasem, Colomadu, Karanganyar, sampai Walikukun, Widodaren, Ngawi, menjelang arus mudik Lebaran tahun ini. Salah satunya terkait waktu fungsional tol.

“Tol dibuka hanya pukul 10.00 WIB sampai pukul 17.00 WIB [pada Senin lalu]. Itu pun hanya mobil jenis sedan atau kendaraan pribadi roda empat. Jalan tol Soker tidak untuk truk apalagi sepeda motor,” imbuh dia.

Advertisement

Menurut dia, jika kecelakaan terjadi pukul 06.00 WIB ada kemungkinan si pengendara kurang memerhatikan rambu-rambu peringatan yang dipasang hampir di setiap persimpangan termasuk di setiap “jalan tikus”.

“Sebelum pukul 10.00 WIB, seluruh tim dan petugas di semua pintu akses koordinasi memastikan tidak ada lagi warga, pengendara, apalagi hewan ternak yang beraktivitas di dalam jalur tol.”

PT SNJ sudah mengantisipasi kejadian tersebut dengan menyebar 200 personel penjaga persimpangan (flag man) dengan memberdayakan warga sekitar. Mereka hanya bertugas pada jam fungsional tol.

Advertisement

Begitu tol ditutup tidak ada lagi flag man yang bertugas. “Tapi jalur-jalur tikus itu sudah kami tutup dengan papan peringatan atau imbauan untuk tidak masuk ke jalan tol, kecuali kalau mau menyeberang.”

Kurniawan berharap kecelakaan di jalur tol Soker Senin lalu adalah yang pertama dan terakhir kalinya sepanjang arus mudik dan balik Lebaran ini.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif