Soloraya
Selasa, 20 Juni 2017 - 04:30 WIB

PPDB 2017 : 4 SMK dan 5 SMA Klaten Kekurangan Murid

Redaksi Solopos.com  /  Ariyanto Mahardika  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi melihat peringkat saar PPDB (Cahyadi Kurniawan/JIBI/Solopos)

SMK dan SMA di Klaten kekurangan murid

Solopos.com, Klaten—Pengumunan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) online di Kabupaten Klaten yang digelar Senin (19/6/2017) ditemukan sebanyak empat SMK dan lima SMA kekurangan murid.

Advertisement

Untuk mengatasi hal itu Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah mengeluarkan kebijakan dibuka PPDB Tahap II.

Secara terperinci, keempat SMK itu antara lain, SMKN 1 Trucuk, SMKN 1 Juwirng, SMKN 3 Klaten, dan SMKN 1 Gantiwarno. Sedangkan, untuk SMA yang kekurangan murid antara lain: SMAN 1 Karangnongko, SMAN 1 Polanharjo, SMAN 1 Ceper, SMAN 1 Bayat, dan SMAN 1 Wedi.

Advertisement

Secara terperinci, keempat SMK itu antara lain, SMKN 1 Trucuk, SMKN 1 Juwirng, SMKN 3 Klaten, dan SMKN 1 Gantiwarno. Sedangkan, untuk SMA yang kekurangan murid antara lain: SMAN 1 Karangnongko, SMAN 1 Polanharjo, SMAN 1 Ceper, SMAN 1 Bayat, dan SMAN 1 Wedi.

“Dinas provinsi [Pendidikan dan Kebudayaan Jateng] mengeluarkan kebijakan dibuka PPDB online Tahap II mulai hari ini [Senin] hingga besok [Selasa] pukul 15.00 WIB,” kata Kawit Sudiyono, Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMA Kabupaten Klaten, saat dihubungi Solopos.com, Senin.

PPDB Tahap II, lanjut Kawit, dibuka untuk menggenapi kekurangan peserta didik sekolah. Dia mencontohkan jika kuota sekolah memiliki 200 siswa dengan jumlah pendaftar 150 siswa, PPBD tahap II dibuka untuk mengisi sebanyak 50 sisanya.

Advertisement

Kawit yang juga menjabat Kepala SMAN 1 Klaten mengatakan hasil PPDB di sekolahnya sebanyak 288 siswa diterima dengan perincian 224 untuk kelompok IPA dan 64 kelompok IPS. Total pendaftar di SMAN 1 Klaten mencapai 478 pendaftar.

“Proses berikutnya adalah daftar ulang hingga 21 Juni. Kemudian, dikelompokkan ke dalam kelas-kelas dan pada 17 Juli siswa akan masuk sekolah hari pertama sekaligus masa orientasi,” ujar dia.

Terpisah, Kepala SMKN 1 Jogonalan, Dionisius Pramu Aji, mengatakan kuota peserta didik di sekolahnya terpenuhi. SMKN 1 Jogonalan memiliki kuota 396 siswa dengan jumlah pendaftar sebanyak 473. Sebanyak 10-15 siswa berasal dari luar kota.

Advertisement

“Kendati pinggiran, SMK ini masuk tiga besar di Klaten,” ujar dia, saat ditemui Solopos.com di kantornya, Senin.

SMKN 1 Jogonalan memiliki lima jurusan antara lain administrasi perkantoran dengan kuota 72 siswa, akuntansi 144 siswa, pemasaran 72 siswa, mulimemedia 36 siswa, dan Teknik Komputer dan Jaringan sebanyak 72 siswa. “Kami memiliki 11 rombel [rombongan belajar] masing terdiri atas 36 siswa,” tutur Pramu.

Di sekolahnya, lanjut Pramu, ada 85 pendaftar menggunakan Surat Keterangan Tidak Mampu dan tidak ditemukan kejanggalan. Panitia PPDB mengantisipasi kecolongan dengan memverifikasi dan menginvestigasi jika ditemukan kejanggalan.

Advertisement

“Pendaftar rata-rata buruh dan tidak ada PNS. Saat daftar ulang kami juga meminta melampirkan surat pernyataan bahwa data yang diberikan kepada sekolah adalah benar adanya dengan dibubuhi materai. Jika ke depan ditemukan kekeliruan ya kami cabut,” beber dia.

Kepala SMKN 3 Klaten, Narimo, membenarkan sekolahnya kekurangan sebanyak 54 siswa. Ia diberi kesempatan untuk membuka pendaftaran guna memenuhi daya tampung.

“Kalau ada yang daftar, kalau gak ada yang seadanya saja. Saya enggaku mau ada offline,” kata Narimo, saat ditemui Solopos.com di sekolah tersebut Senin. SMKN 3 Klaten memiliki empat jurusan meliputi Perhotelan, Tata Boga, Tata Busana, Kecantikan dan Kulit dengan total kuota 432 siswa.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif