Soloraya
Selasa, 20 Juni 2017 - 06:35 WIB

PPBD 2017: Kuota Belum Terpenuhi, 5 SMAN di Sukoharjo Ini Perpanjang Masa Pendaftaran

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Foto Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Reuters)

PPBD 2017, lima SMAN di Sukoharjo memperpanjang masa pendaftaran karena kuota belum terpenuhi.

Solopos.com, SUKOHARJO — Lima sekolah menengah atas negeri (SMAN) di Sukoharjo memperpanjang masa pendaftaran Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) online selama dua hari mulai Senin-Selasa (19-20/6). Hal itu lantaran kuota siswa baru sekolah-sekolah belum terpenuhi.

Advertisement

Pendaftaran PPDB online di masing-masing SMAN diumumkan pada Senin (19/6/2017). Para pendaftar bisa mengakses situs Internet PPDB online 2017/2018 untuk mengetahui siswa yang diterima di setiap sekolah.

Ada lima sekolah yang masih kekurangan siswa saat pengumuman pendaftaran PPDB online. Jumlah pendaftar lebih sedikit dibanding kuota calon siswa baru. Mayoritas sekolah itu terletak di wilayah pinggiran yakni SMAN 1 Weru, SMAN 1 Bulu, SMAN 1 Nguter, SMAN 1 Polokarto, serta SMAN 1 Mojolaban.

Advertisement

Ada lima sekolah yang masih kekurangan siswa saat pengumuman pendaftaran PPDB online. Jumlah pendaftar lebih sedikit dibanding kuota calon siswa baru. Mayoritas sekolah itu terletak di wilayah pinggiran yakni SMAN 1 Weru, SMAN 1 Bulu, SMAN 1 Nguter, SMAN 1 Polokarto, serta SMAN 1 Mojolaban.

“Perpanjangan masa pendaftaran PPDB online di lima sekolah dilaksanakan hingga pukul 15.00 WIB. Mekanisme pendaftaran tak jauh beda dengan PPDB online yang digelar serentak pada pekan lalu,” kata Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMA Sukoharjo, Sukamto, saat ditemui Solopos.com di kantornya, Senin (19/6/2017).

Sukamto memerinci masing-masing sekolah yang memperpanjang pendaftaran PPDB online, yakni SMAN 1 Weru masih kekurangan 148 siswa, SMAN 1 Bulu kurang 101 siswa, SMAN 1 Nguter kurang 43 siswa, SMAN 1 Polokarto kurang 67 siswa, sementara SMAN 1 Mojolaban masih kurang 15 siswa. Daya tampung masing-masing sekolah itu mencapai 288 siswa.

Advertisement

“Penyebab utama sekolah negeri kekurangan siswa lantaran pemberlakuan rayonisasi di setiap daerah. Siswa dari rayon selatan tak bisa mendaftar ke sekolah di rayon utara. Apalagi calon siswa baru dari luar Sukoharjo, peluang diterima di sekolah sangat kecil,” tutur dia.

Kepala SMAN 3 Sukoharjo ini menjelaskan seleksi pendaftaran PPDB online berdasarkan peringkat atau rangking nilai Ujian Nasional (UN). Pendaftaran perpanjangan PPDB online yang diterima di sekolah diumumkan pada Rabu (21/6/2017).

Para calon siswa baru yang tak diterima di sekolah negeri bisa mendaftar ke sekolah swasta. “Perpanjangan PPDB tetap menggunakan sistem online, tak ada offline. Kami langsung menyosialisasikan perpanjangan PPDB online kepada kepala sekolah.”

Advertisement

Sementara itu, seorang warga Desa Gentan, Kecamatan Bendosari, Mulyanto mengatakan pelaksanaan PPDB online 2017/2018 dengan memberlakukan sistem rayonisasi dan kuota siswa keluarga miskin (gakin) minimal sebesar 20 persen menimbulkan polemik. Siswa berprestasi dengan nilai akademik tinggi belum tentu diterima di sekolah favorit.

Sementara siswa yang mengantongi Kartu Indonesia Pintar (KIP) atau Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) langsung diterima di sekolah favorit. “Harus ada evaluasi dari instansi terkait agar PPDB online tak menimbulkan masalah pada masa mendatang. Apakah sistem rayonisasi benar-benar bermanfaat atau tidak. Ini perlu dikaji ulang,” kata dia.

 

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif