News
Selasa, 20 Juni 2017 - 02:00 WIB

LEBARAN 2017 : Penjualan Mobil Bekas di Solo Naik Tipis

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pengunjung melihat-lihat mobil bekas (mobkas) yang dijual di Bursa Mobil Bekas Sriwedari, Stadion Sriwedari, Solo, Minggu (18/6/2017). (Danur Lambang Pristiandaru/JIBI/Solopos)

Lebaran 2017 mendongkrak penjualan mobil bekas.

Solopos.com, SOLO — Penjualan mobil bekas (mobkas) menjelang Lebaran meningkat tipis dibandingkan hari biasa. Wakil Ketua Himpunan Pedagang Perantara Otomotif Surakarta (HPPOS), Tri Wahyudi, mengatakan peningkatan penjualan mobkas menjelang Lebaran meningkat tipis sebesar 50% dibandingkan hari biasa.

Advertisement

Peningkatan tersebut dirasa sangat sedikit dibandingkan tahu lalu pada momentum yang sama. “Pada momentum yang sama tahun lalu penjualan bisa meningkat 60%-70% dibandingkan hari biasa. Padahal H-7 sebelum Lebaran seperti hari ini biasanya puncaknya orang membeli mobkas untuk mudik,” kata dia saat berbincang dengan Solopos.com di Bursa Mobil Bekas Sriwedari, Minggu (18/6/2017).

Wahyudi mengatakan dalam sebulan dia bisa menjual 2-3 unit mobkas ke tangan konsumen. “Kalau lewat bakul ya bisa lebih, tapi untungnya cuma sedikit. Kalau selama Ramadan ini, dalam satu bulan saya hanya bisa jual 3-4 unit. Beda jauh sama tahun lalu,” sambung dia.

Mepetnya Lebaran dengan masa kenaikan kelas dan tahun ajaran baru disinyalir menjadi penyebab minimnya peningkatan penjualan mobkas. “Otomatis para calon pembeli lebih memrioritaskan membayar untuk tahun ajaran baru atau kenaikan kelas. Jadi kebutuhan akan ganti mobil menjelang Lebaran dikesampingkan dulu,” lanjut dia.

Advertisement

Karena permintaan mobkas cenderung sepi dibandingkan tahun lalu, harga mobkas juga menurun. Dia mencontohkan harga minibus tahun lalu sekitar Rp100-an juta kini harganya sekitar Rp90-an juta. Begitu juga dengan city car yang seharga Rp100-an juta kini harganya Rp80 juta-Rp90 juta.

Terpisah salah satu pedagang mobkas di Bursa Mobil Bekas Sriwedari, Eny Suryatiningsih, mengatakan penjualan mobkas menjelang Lebaran stagnan. Tidak ada peningkatan penjualan mobkas menjelang Lebaran dibandingkan hari biasa.

“Rata-rata saya bisa menjual 2 mobkas setiap bulannya. Sejak Awal Ramadan sampai sekarang tidak ada peningkatan penjualan. Saya bawa enam mobkas ke sini juga enggak ada yang melirik,” kata dia.

Advertisement

Eny sepakat dengan Wahyudi. Mepetnya tahun ajaran baru dengan Lebaran membuat penjualan mobkas sedikit terhambat karena calon pembeli tidak memrioritaskan mengganti mobil menjelang Lebaran.

“Alapagi kebutuhan Lebaran juga enggak sedikit, kan? Mungkin tahun depan pasarnya juga seperti ini karena Lebaran cukup mepet dengan tahun ajaran baru,” tandas dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif