Jateng
Minggu, 18 Juni 2017 - 15:50 WIB

MUDIK 2017 : Pemudik Bermotor Tiba di Semarang, Gratis Diangkut Kapal dari Jakarta

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pemudik bersepeda motor yang diangkut K.M. Dobonsolo tiba di Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, Jateng, Minggu (18/6/2017). (JIBI/Solopos/Antara/Aditya Pradana Putra)

Mudik Lebaran 2017 diwarnai pengangkutan gratis pemudik bersepeda motor dengan K.M. Dabonsolo dari Jakarta ke Semarang.

Semarangpos.com, SEMARANG — Sebanyak 227 pemudik bersepeda motor yang diangkut gratis dengan K.M. Dobonsolo dari Jakarta, Minggu (18/6/2017), tiba di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Jawa Tengah (Jateng).

Advertisement

K.M. Dobonsolo yang disediakan secara cuma-cuma bagi para pemudik bersepeda motor itu berangkat dari Jakarta, Sabtu (17/6/2017) sore. Ratusan pemudik tersebut diangkut bersama 113 sepeda motor yang mereka tumpangi untuk pulang ke kampung halaman.

Kepala Syahbandar Otoritas Pelabuhan Tanjung Emas Semarang Gajah Rooseno mengakui jumlah pemudik bermotor gelombang pertama tersebut tidak terlalu banyak. “Kalau dibanding kapasitas kapal yang bisa mengangkut 10.000 sepeda motor, ini sangat sedikit,” katanya.

Advertisement

Kepala Syahbandar Otoritas Pelabuhan Tanjung Emas Semarang Gajah Rooseno mengakui jumlah pemudik bermotor gelombang pertama tersebut tidak terlalu banyak. “Kalau dibanding kapasitas kapal yang bisa mengangkut 10.000 sepeda motor, ini sangat sedikit,” katanya.

Meski demikian, menurut dia, hal tersebut bisa dimaklumi karena kemungkinan masih banyak warga yang belum libur. K.M. Dobonsolo, lanjut dia, dijadwalkan empat kali mengangkut pemudik bersepeda motor dari Jakarta ke Semarang.

Selain Sabtu-Minggu ini, Dobonsolo dijadwalkan kembali merapat di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang dengan mengangkut pemudik berepeda motor dari Jakarta pada Selasa (20/6/2017), Kamis (22/6/2017), dan Sabtu (24/6/2017). Pada kedatangan selanjutnya, Gajah Rooseno memperkirakan jumlah pemudik Lebaran 2017 yang diangkut kapal besar itu bakal lebih banyak.

Advertisement

Perempatan Pasar Wiradesa, traffick light Tirto, Jl. THR, perlintasan KA Bendan, dan Jl. Sudirman di Kabupaten Batang dilaporkan lebih padat kendaraan ketimbang kondisi normal. Kendati mulai dipadati kendaraan pemudik dan angkutan berat, arus lalu lintas di jalur jalan pantura itu masih terpantau lancar.

Iring-iringan mobil pribadi dengan membawa tumpukan barang di bagian atas mobil dan sepeda motor pemudik berpelat nomor polisi luar wilayah, seperti BG, A, B, dan D, juga mulai meningkat. Pemudik sepeda motor Dono, 48, mengatakan dirinya sengaja mudik lebih awal sebagai upaya menghindari kemacetan di jalur jalan pantura Jawa.

“Saya berangkat dari Bandung, Sabtu sekitar pukul 04.50 WIB, dengan tujuan ke Kota Semarang. Saya berhenti hanya dua kali, di SPBU Sumedang dan Pekalongan,” kata Dono.

Advertisement

Ia mengatakan arus lalu lintas kendaraan masih relatif cukup lancar meskipun di sejumlah titik terjadi kepadatan kendaraan. “Ya, arus lalu lintas kendaraan belum sampai menimbulkan kemacetan di jalur pantura. Rata-rata kecepatan kendaraan di jalur lapang masih bisa mencapai 70 km/jam, kecuali di titik rawan macet,” katanya.

Sopir truk, Dedi, 54, mengatakan kondisi jalur pantura Jawa secara umum sudah relatif padat seiring dengan adanya batas waktu beroperasinya truk angkutan barang pada H-7 Lebaran 2017, Minggu (18/6/2017). “Kami harus mengejar waktu membawa barang dari perusahaan agar bisa sampai ke Riau sebelum H-7 Lebaran. Kecuali berisi sembako dan BBM memang dilarang beroperasi mulai H-7 Lebaran 2017,” katanya.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif