News
Kamis, 15 Juni 2017 - 22:30 WIB

Protes 5 Hari Sekolah, Maarif NU Siap Demo Mendikbud

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Mendikbud Muhadjir Effendy (Dok/JIBI/Solopos/Antara)

LP Maarif NU siap menggelar aksi demonstrasi ke Jakarta untuk memprotes kebijakan 5 hari sekolah ala Mendikbud Muhadjir Effendy.

Solopos.com, JAKARTA — Ketua Lembaga Pendidikan Maarif Nahdlatul Ulama (LP Maarif) Arifin Junaidi mengatakan siap melangsungkan aksi demonstrasi memprotes kebijakan sekolah 8 jam sehari (full day) atau 5 hari sekolah.

Advertisement

“Kalau ini dipaksakan, bisa guru dan murid di bawah LP Maarif ke Jakarta,” kata Arifin di Gedung PBNU, Jakarta, Kamis (15/6/2017).

Dia mengatakan terdapat sekitar 48.000 sekolah dan 30.000 madrasah di bawah LP Maarif di seluruh Indonesia. Menurutnya, arus bawah NU banyak yang menyampaikan keluh kesah terkait sekolah full day yang mengancam keberlangsungan sekolah, terutama madrasah diniyah takmiliyah.

“Kami cek juga, guru sekolah Islam resah dengan kebijakan itu. Guru agama kami bilang jauh panggang dari api soal full day school, apapun itu namanya sama saja. Kami terima surat, mereka meminta agar ada surat ke Presiden karena Mendikbud membuat gaduh,” kata dia.

Advertisement

Menurut dia, pemerintah belum siap menyelenggarakan sekolah lima hari karena infrastruktur yang ada belum memadai. Belum lagi jika kebijakan itu dikaitkan dengan kesejahteraan guru nantinya. Baca juga: Kebijakan 5 Hari Sekolah Mulai Juli 2017, Madrasah Diniyyah Terancam Mati.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Helmy Faishal Zaini mengatakan sejumlah kalangan pondok pesantren yang terafiliasi dengan NU juga menyampaikan keberatan soal sekolah seharian. Baca juga: Presiden Minta Mendikbud Kaji Ulang Aturan 5 Hari Sekolah.

Dia mengatakan berupaya membendung arus bawah dari daerah untuk menuju Jakarta guna melakukan demonstrasi menolak sekolah seharian. Alasannya, saat ini adalah bulan Ramadan maka rencana aksi turun ke jalan sebaiknya diurungkan terlebih dahulu.

Advertisement

“Kami memiliki pesantren yang terafiliasi dengan NU sekitar 70.000 di Indonesia. Banyak yang mau silaturahmi ke PBNU tapi tentu sekalian turun ke jalan untuk memprotes,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif