Soloraya
Jumat, 9 Juni 2017 - 06:35 WIB

JALUR MUDIK LEBARAN 2017 : Ini Daerah Rawan Kecelakaan dan Macet di Boyolali

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Perwakilan instansi di Boyolali memerhatikan paparan Kabag Ops Polres Boyolali AKP Sri Hatmo dalam rapat koordinasi (rakor) Polres Boyolali Operasi Ramadniya 2017 di mapolres setempat, Kamis (8/6/2017). (Akhmad Ludiyanto/JIBI/Solopos)

Jalur mudik Lebaran 2017, Polres Boyolali menandai daerah yang rawan macet dan kecelakaan.

Solopos.com, BOYOLALI — Kawasan Urut Sewu di Ampel dan jalur Bangak Kecamatan Banyudono, Boyolali, ditandai sebagai dua daerah rawan kecelakaan saat arus mudik maupun balik Lebaran 2017.

Advertisement

Sementara itu, daerah rawan kemacetan adalah kawasan jembatan Bakalan Ampel dan Jl. Pandanaran kawasan Boyolali Kota. Kabag Ops Polres Boyolali AKP Sri Hatmo saat rapat koordinasi Polres Boyolali Operasi Ramadniya 2017 dengan instansi terkait di mapolres setempat, Kamis (8/6/2017), meminta kepada semua pihak terkait pengamanan Lebaran untuk memberikan perhatian lebih pada lokasi-lokasi tersebut.

“Di Urut Sewu Ampel ini karena di sana ada tanjakan. Sedangkan di Banyudono ini banyak bukaan median jalan sehingga akan banyak orang dan kendaraan yang menyeberang jalan,” ujarnya.

Selain manandai dua daerah rawan kecelakaan, polisi juga menandai daerah rawan kemacetan, yakni jembatan Bakalan dan Jl. Pandanaran. Menurutnya, di jembatan Bakalan ada penyempitan jalan sehingga sangat dimungkinkan akan ada penumpukan kendaraan dan menyebabkan kemacetan.

Advertisement

Sementara itu, di Jl. Pandanaran kawasan Boyolali Kota merupakan jalan sempit di pusat perbelanjaan. Padahal di kawasan itu tidak ada lokasi parkir memadai sehingga kendaraan pengunjung akan parkir di jalan dan berpotensi mengganggu kelancaran arus lalu lintas.

Sementara itu, Sri Hatmo menambahkan jalur mudik kali ini menggunakan jalur utama Jl. Semarang-Solo dari Ampel-Banyudono sepanjang 25,7 km, namun dipersiapkan pula jalur alternatif. Jalur tersebut adalah Salatiga ke Solo via Tingkir-Karanggede-Klego-Bangak sepanjang 24,5 km.

Salatiga ke Sragen bisa ditempuh via Tingkir-Karanggede-Andong-Gemolong. Disiapkan pula jalur alternatif Ampel ke Kalioso via Simo-Nogosari-Kalioso sepanjang 25 km.

Advertisement

“Tapi kami mohon kepada pihak terkait untuk memasang petunjuk arah di persimpangan penting agar pemudik tidak tersesat terlebih kembali ke arah semula,” kata dia.

Sementara itu, Kapolres AKBP Aries Andhi mengatakan akan membangun lima pos pengamanan Lebaran dalam Operasi Ramadniya 2017 ini. “Akan kami bangun lima pos pengamanan sekaligus rest area di Ampel, Terminal Boyolali, dan Bangak, dua lagi di Karanggede dan Andong,” kata ujarnya.

Selain itu, Operasi Ramadniya 2017 di Boyolali ini melibatkan 700 personel yang terdiri atas 300 polisi dan 400 dari instansi pendukung. Di sisi lain, dalam rakor itu dipaparkan pula prediksi arus mudik di Boyolali akan dimulai H-5 Lebaran, dan puncaknya pada H-4 dan H-3. Sedangkan arus balik diperkirakan mencapai puncaknya pada H+3.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif