Foto
Rabu, 7 Juni 2017 - 05:50 WIB

Foto Kapolri Safari Ramadan 2017 ke Rembang

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kapolri Tito Karnavian (kiri) dan Gubernur Ganjar Pranowo memapah K.H. Maimun Zubair saat Safari Ramadan ke Pondok Pesantren Raudhatut Thalibin di Desa Leteh, Rembang, Jateng, Selasa (6/6/2017). (JIBI/Solopos/Antara/Yusuf Nugroho)

Kapolri Safari Ramadan ke Raudhatut Thalibin, Rembang.

Kapolri Tito Karnavian (kedua dari kanan) memberikan sambutan saat Safari Ramadan 2017 ke Pondok Pesantren Raudhatut Thalibin di Desa Leteh, Rembang, Jawa Tengah (Jateng), Selasa (6/6/2017). (JIBI/Solopos/Antara/Yusuf Nugroho)

Advertisement

Kapolri Jenderal Pol. Tito Karnavian, Selasa (6/6/2017), bersilaturahmi dengan para ulama terkemuka dalam Safari Ramadan 2017 di Pondok Pesantren Raudhatut Thalibin di Desa Leteh, Rembang, Jawa Tengah. Tito yang didampingi Gubernur Jateng Ganjar Pranowo diterima oleh pengasuh Ponpes Raudhatut Thalibin K.H. Mustafa Bisri atau lebih kondang dengan sapaan Gus Mus. Hadir pula dalam kesempatan itu pengasuh Pondok Pesantren Al Anwar, Sarang, Kabupaten Rembang K.H. Maimun Zubair yang akrab disapa Mbah Mun.

Kapolri Tito Karnavian (tengah) menyerahkan cendera mata kepada K.H. Mustafa Bisri (kanan) saat Safari Ramadan ke Pondok Pesantren Raudhatut Thalibin di Desa Leteh, Rembang, Jateng, Selasa (6/6/2017). (JIBI/Solopos/Antara/Yusuf Nugroho)

Di hadapan kedua kiai senior Nahdlatul Ulama (NU)—organisasi kemasyarakatan Islam terbesar di Indonesia—itu, Kapolri Tito Karnavian mengaku telah lama berkeinginan menjumpai Gus Mus di pondok pesatrennya. Menurutnya, Gus Mus dan Mbah Mun adalah sosok ulama-ulama yang menyejukkan bagi bangsa Indonesia.

Advertisement

Saat memberikan sambutan di hadapan kedua kiai itu, Tito menegaskan betapa demokrasi merupakan sistem politik yang positif. Demokrasi, menurut dia, akan membuat sistem pemerintahan yang kuat karena kekuasaan berada di tangan rakyat. Tak seperti sistem otoriter ataupun sistem oligarki yang memungkinkan negara dikuasai sekelompok orang.

KLIK DI SINI untuk Berita Lengkapnya
KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif