News
Selasa, 6 Juni 2017 - 18:00 WIB

Survei Indo Barometer, Kemenangan Anies-Sandi Tak Dongkrak Elektabilitas Prabowo

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Momen ketika Prabowo Subianto dalam kampanye Anies-Sandiaga di Lapangan Banteng, Minggu (5/2/2017). (@PKSJakarta)

Survei Indo Barometer menunjukkan kemenangan Anies-Sandi tak terlalu mendongkrak elektabilitas Prabowo Subianto di Jabar.

Solopos.com, JAKARTA — Survei Indo Barometer terakhir tentang elektabilitas tokoh yang berpotensi maju di Pilpres 2019 tak hanya menunjukkan keunggulan Joko Widodo (Jokowi). Hasil survei ini juga menunjukkan temuan lain, yaitu efek kemenangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno yang tidak signifikan bagi Prabowo Subianto.

Advertisement

Direktur Eksekutif Indo Barometer, Muhamad Qodari mengatakan kemenangan Anies-Sandi di Pilkada Jakarta ternyata tidak begitu berpengaruh terhadap elektabilitas Prabowo di Jawa Barat. Sebelumnya, muncul prediksi kalau Anis-Sandi menang, maka elektabilitas Prabowo terdongkrak. Akan tetapi hasil survei mengatakan lain.

Elektabilitas Jokowi kembali unggul dibandingkan beberapa kandidat presiden lainnya, termasuk Prabowo Subianto. Dalam pertanyaan tertutup terhadap empat nama calon presiden, Jokowi unggul dengan tingkat elektabilitas sebesar 35,8%. Sementara Prabowo Subianto berada di bawahnya dengan dukungan sebesar 29.5%.

“Nama berikutnya adalah Anies Baswedan 1,5% dan Agus Harimurti Yudhoyono 0,6%. Sedangkan sisanya belum memutuskan,” kata Qodari kepada wartawan, Selasa (6/6/2017).

Advertisement

Menurut Qodari, keunggulan itu tidak saja terekam dalam survei saat ini, tetapi juga pada survei Indo Barometer pada 27 Februari 2017. Saat itu Jokowi unggul dengan elektabilitas 32,4% dan Prabowo Subianto 30,9%. Baca juga: Survei Indo Barometer, Elektabilitas Jokowi Ungguli Prabowo.

Qodari mengatakan, ada lima permasalahan terpenting di tingkat provinsi menurut publik (pertanyaan terbuka) yang mencuat dalam survei. Di antaranya adalah sulitnya lapangan pekerjaan (23,5%); mahalnya harga kebutuhan pokok (17,9%); kondisi jalan yang buruk (kurangnya perbaikan jalan) (12,9%); banyaknya warga yang miskin (11,3%); dan kemacetan (5,3%).

Survei Indo Barometer ini dilaksanakan di 27 Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Barat, pada 17-23 Mei 2017. Dengan jumlah responden 800 orang yang berumur 17 tahun atau yang sudah menikah. Sedangkan margin of error sebesar ± 3,46%, pada tingkat kepercayaan 95%.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif