Soloraya
Selasa, 6 Juni 2017 - 17:15 WIB

PENCURIAN SRAGEN : Rumah Disatroni Maling, Pedagang Sapi Kehilangan Rp401,5 Juta

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Tim gabungan Polsek Tanon dan Polres Sragen melakukan olah tempat kejadian perkara perampokan di rumah H. Sumanto, Dukuh Sidomulyo RT 012, Desa Pengkol, Kecamatan Tanon, Sragen, Senin (5/6/2017) malam. (Istimewa/Polsek Tanon)

Pencurian Sragen, maling beraksi di rumah seorang pedagang sapi di Tanon.

Solopos.com, SRAGEN — Rumah juragan sapi di Dukuh Sidomulyo RT 012, Desa Pengkol, Kecamatan Tanon, Sragen, H. Sumanto, 49, disatroni maling saat ditinggal pergi Salat Tarawih di masjid terdekat, Senin (5/6/2017) malam.

Advertisement

Sejumlah perhiasan, uang tunai, dan barang berharga senilai Rp401,5 juta amblas digasak pencuri. Kapolsek Tanon AKP Agus Jumadi mewakili Kapolres Sragen AKBP Cahyo Widiarso saat dihubungi Solopos.com, Selasa (6/6/2017), menyampaikan peristiwa itu berawal saat Sumanto bersama istri, Hj. Sri Mulyani, 45, dan anaknya, Annisa Nurkhasanah, 15, berangkat ke masjid pada pukul 18.45 WIB.

Mereka menjalankan ibadah Salat Isa dan Tarawih di masjid itu. Pada pukul 19.30 WIB, mereka pulang. “Mereka kaget begitu tiba di rumah. Mereka mendapati kondisi rumah berantakan. Mereka mengecek kamar utama yang menjadi tempat untuk menyimpan uang dan perhiasan. Uang di dalam tas hitam senilai Rp100 juta raib. Uang itu merupakan hasil penjualan sapi-sapi milik korban,” ujar Agus.

Agus melanjutkan setelah mengecek isi tas, korban juga mengecek isi lemari tempat penyimpanan uang. Dia mengatakan Sri kaget karena uang tunai Rp200 juta yang disimpan di lemari juga hilang. Uang itu merupakan uang arisan milik orang banyak yang dikelola Sri.

Advertisement

Selain itu, sejumlah perhiasan seperti gelang, kalung, cincin, dan emas dari Arab yang totalnya senilai Rp100 juta ludes. “Sebuah ponsel merek Oppo senilai Rp1,5 juta ikut dibawa pencuri. Jadi total kerugiannya mencapai Rp401,5 juta,” ujar Kapolsek.

Sri dan anaknya yang masih duduk di bangku SMP shock. Mereka melihat kondisi pintu belakang rumah terbuka dan rusak. Uang Rp200 juta itu akan dibongkar menjelang Lebaran tetapi hilang dicuri orang.

“Kami melakukan olah kejadian perkara di lokasi kejadian. Karena kerugiannya fantastis, kami meminta bantuan dari Tim Reserse Mobile Satreskrim Polres Sragen untuk membantu mengungkap kasus itu,” ujarnya.

Advertisement

Agus tidak menemukan barang bukti dari pencuri. Agus hanya mendapati bekas cukilan pada jendela kamar dan pintu belakang. Dia menduga semula pencuri hendak masuk lewat jendela kamar.

Karena di jendela ada tralisnya, lanjut dia, pencuri kemudian masuk rumah lewat pintu belakang. Dia menghitung ada sembilan bekas cukilan di pintu belakang. Dia memprediksi jumlah pencurinya lebih dari satu orang.

“Kemungkinan pencuri sudah mengenal situasi di sekitar rumah korban. Dari pengakuan warga sekitar situasi saat Salat Tarawih memang sepi. Kemudian jarak rumah korban dengan masjid itu 100 meter. Kemungkinan pencuri ini memang sudah profesional,” ujarnya.

Dia mengimbau warga tidak menyimpan uang banyak di rumah tetapi dialihkan di bank agar aman. Kapolsek masih menyelidiki kasus pencurian dengan pemberatan ini. Dia masih menunggi keterangan istri korban yang sampai sekarang masih shock berat.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif