Soloraya
Sabtu, 3 Juni 2017 - 08:10 WIB

Ganti Rugi Belum Jelas, Warga Terdampak Waduk Pidekso Wonogiri Belum Berani Beli Tanah Pengganti

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Seorang warga duduk di depan rumahnya di Dusun Cantel RT 001/RW 004 Desa Pidekso, Kecamatan Giriwoyo, Kabupaten Wonogiri, Jumat (2/6/217). (Ahmad Wakid/JIBI/Solopos)

Warga di tiga desa yang terdampak proyek Waduk Pidekso Wonogiri hingga kini belum mendapat kejelasan soal pembebasan lahan.

Solopos.com, WONOGIRI — Warga terdampak proyek pembangunan Waduk Pidekso di Kecamatan Giwiroyo, Wonogiri, hingga kini belum berani mencari tanah untuk tempat tinggal baru mereka setelah tanah mereka ditenggelamkan untuk waduk tersebut.

Advertisement

Hal itu karena nilai maupun kapan ganti rugi untuk tanah mereka akan dibayarkan. Tim appraisal pembebasan tanah untuk Waduk Pidekso sudah datang ke Batuwarno pada April 2017 lalu. Namun, hingga kini belum ada kabar lebih lanjut mengenai pembebasan tanah tersebut.

Warga menuntut ganti rugi senilai Rp3 juta/meter persegi (m2). Warga terdampak Waduk Prasetyo dari Desa Pidekso, Desa Tukulrejo, dan Desa Sendangsari, itu juga menuntut ganti rugi diberikan secara serentak dan tidak bertahap. (Baca juga: BPN Selesai Ukur 1.600 Bidang Lahan Terdampak Waduk Pidekso)

Advertisement

Warga menuntut ganti rugi senilai Rp3 juta/meter persegi (m2). Warga terdampak Waduk Prasetyo dari Desa Pidekso, Desa Tukulrejo, dan Desa Sendangsari, itu juga menuntut ganti rugi diberikan secara serentak dan tidak bertahap. (Baca juga: BPN Selesai Ukur 1.600 Bidang Lahan Terdampak Waduk Pidekso)

Warga Dusun Cantel, Desa Pedikso, Kecamatan Giriwoyo, Sugeng Purwanto, mengatakan harga yang diminta masyarakat tersebut sudah disampaikan kepada pemerintah pusat yang menangani proyek pembangunan waduk tersebut. “Kami sudah menyampaikan dan melampirkan data-data lengkap keluarga yang terdampak. Sekarang sudah di proses di Jakarta. Tetapi kami masih menunggu hasilnya,” kata Sugeng ketika ditemui Solopos.com di rumahnya, Jumat (2/6/2017).

Sugeng menambahkan salah satu alasan mengapa warga menuntut ganti rugi Rp3 juta/m2 karena harga tanah sudah tinggi. Karena itu pula, masyarakat saat ini belum berani membeli tanah untuk pindah tempat tinggal.

Advertisement

Dia menyampaikan saat ini pembangunan jalan menuju lokasi proyek sudah dikerjakan. Namun, masyarakat belum tahu kejelasan nasibnya, khususnya mengenai besaran ganti rugi.

Menurutnya, beberapa hari yang lalu perwakilan warga yang terdampak dipanggil Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS). “BBWSBS mengatakan baru ada uang Rp450 miliar, sudah termasuk dana talangan. Kalau itu saja kemungkinan belum mencukupi sesuai harga yang kami minta. Tanah yang akan digunakan seluas 332 hektare dan lebih dari 700 keluarga yang akan pindah,” lanjut Sugeng yang mewakili Dusun Cantel bertemu pejabat BBWSBS itu, beberapa waktu lalu.

Selain mengenai besaran ganti rugi, dia juga berharap dana ganti rugi diberikan secara serentak di tiga desa terdampak. Warga khawatir jika ganti rugi diberikan tidak serentak akan terjadi perbedaan harga.

Advertisement

“Misalnya, Pidekso diberi ganti rugi lebih dulu, kemudian baru Sendangsari atau Tukulrejo, kekhawatiran mereka [warga Sendangsari dan Tukulrejo] nanti harganya akan berbeda,” jelas pria yang juga pengurus Forum Masyarakat Peduli Tanah Kelahiran Tiga Desa (Formastri) itu.

Hal senada disampaikan Ketua RT 001/RW 004 Dusun Cantel Desa Pidekso, Kamso. Dia berharap ganti rugi diberikan serentak kepada warga tiga desa terdampak proyek pembangunan Waduk Pidekso itu.

Saat ini, setiap rumah di wilayahnya ditempeli kertas putih bertuliskan tanah dan aset di atasnya tidak dijual serta permintaan ganti rugi yang layak dan adil. “Kertas ini terpasang sejak lama, sejak tim appraisal turun ke Pidekso pada 11 April lalu sebagai bentuk tuntutan dari masyarakat tiga desa. Formastri menempelkan kertas ini di setiap rumah warga yang terdampak,” ungkap Kamso.

Advertisement

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif