News
Kamis, 1 Juni 2017 - 23:00 WIB

KOMPETISI INTERNASIONAL : Tim Mahasiswa Indonesia Wakili Asia Berlaga di SEM DWC 2017

Redaksi Solopos.com  /  Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Tim Bengawan Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo saat berkompetisi dalam SEM Asia 2017 di Singapura, Sabtu (18/3/2017). (Istimewa)

Dua tim mahasiswa Indonesia, Bengawan 2 (UNS) dan ITS 2 (ITS) Surabaya, berlaga  dalam ajang SEM DWC) 2017 di London, Inggris, Kamis-Minggu (25-28/5/2017).

Solopos.com, SOLO Dua tim mahasiswa Indonesia, Tim Bengawan 2 dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo dan Tim ITS 2 dari Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya, berlaga dalam ajang Shell Eco-Marathon Drivers’ World Championship (SEM DWC) 2017 di London, Inggris, yang dilangsungkan Kamis-Minggu (25-28/5/2017).

Advertisement

Meskipun belum bisa meraih hasil terbaik dalam kompetisi adu balap antara mobil-mobil hemat energi terbaik dari seluruh dunia tersebut, kedua tim berhasil mengukir prestasi yang cukup membanggakan, yakni mewakili Asia di Grand Final setelah tim Asia lainnya, yaitu Filipina, yang gagal menyelesaikan tahap kualifikasi berupa uji rem dinamis (Dynamic BrakeTest).

Menurut informasi yang diterima Solopos.com Rabu (31/5/2016), kualifikasi pertama berupa inspeksi rinci terhadap 12 aspek teknis kendaraan diselesaikan kedua tim Indonesia itu dengan mulus. Kemudian mereka juga lolos dalam kualifikasi Dynamic Brake Test di mana kendaraan peserta harus melalui tahap uji dengan memacu kendaraannya hingga kecepatan maksimal 50 km/jam dan harus dapat dihentikan dalam jarak 20 meter.

Advertisement

Menurut informasi yang diterima Solopos.com Rabu (31/5/2016), kualifikasi pertama berupa inspeksi rinci terhadap 12 aspek teknis kendaraan diselesaikan kedua tim Indonesia itu dengan mulus. Kemudian mereka juga lolos dalam kualifikasi Dynamic Brake Test di mana kendaraan peserta harus melalui tahap uji dengan memacu kendaraannya hingga kecepatan maksimal 50 km/jam dan harus dapat dihentikan dalam jarak 20 meter.

Memasuki tahap qualifying lap yang prosesnya sama seperti qualifying lap balap mobil/motor, kendaraan tim satu per satu dihitung catatan waktu terbaiknya dalam satu lap untuk menentukan urutan race. Dalam tahap ini, kedua tim Indonesia memulai start di urutan paling belakang. Mereka juga telah mengerahkan upaya terbaiknya meskipun tidak menempati posisi 3 tim tercepat.

Namun demikian, cuaca yang kurang bersahabat telah menghentikan aksi para pengemudi mobil Urban Concept dari Asia, Amerika, dan Eropa untuk membuktikan diri sebagai pengemudi terhandal yang paling efisien dalam berkendara. Setelah cuaca panas terik mengawali hari-hari DWC, kompetisi ini diguyur dengan hujan lebat, tepat pada saat babak final dimulai di sore hari.

Advertisement

Aksi adu balap ini terhenti di lap ke-2 dari 4 lap yang direncanakan. Kendaraan. dari8timmahasiswa yang berkompetisi gagal menyelesaikan trek balap Queen Elizabeth Olympic Park yang ikonik di London dengan energi terbatas untuk melalui trek sepanjang 6,7 km dengan variasi ketinggian trek antara 3-12 m.

Panitia akhirnya memutuskan pemilihan pemenang berdasarkan hasilqualifying lap. Untuk DWC 2017 kali ini, Saint Thomas Academy Experimental Vehicle Team Alpha (USA) berhak meraih juara pertama. Selanjutnya, La Joliverie Polytech Nantes (Perancis) dan Knights 3 Alden-Conger High School (USA), menempati posisi kedua dan ketiga.

Terbayar Lunas

Advertisement

Meski gagal meraih hasil terbaik, bagi kedua tim mahasiswa Indonesia, perjuangan untuk mewujudkan mimpi mereka belum terbayar lunas.

“Bisa bersaing hingga ke London, terasa seperti mimpi. Kalau kami tidak mengikuti kualifikasi untuk babak final Drivers’ World Championship, mungkin tidak akan pernah bisa berada di sini. Kami sangat berterimakasih kepada Shell atas kesempatan luar biasa yang telah diberikan kepada kami,” ujar Bhima Poetra Perdana, Manager of ITS Team 2, kepada wartawan, Rabu.

Muhammad Ivan Fadhil, Non-Technical Lead dari Bengawan Team (UNS), mengakui diirinya merasakan sebuah pengalaman yang tak akan terlupakan, bisa bertanding dalam satu race track dengan tim-tim juara dari Eropa dan Amerika.

Advertisement

“Kami bangga bisa membawa nama almamater kami dan nama negara. Selama babak kualifikasi kami jalani, beberapa masalah teknis pada mobil terjadi namun kami dapat mengatasinya dan tetap berpikir tenang. Kami yakin kami dapat meraih yang terbaik. Kami memang kecewa karena tidak keluar sebagai pemenang di Drivers’ World Championship, namun kami tetap semangat dan kami yakin akan dapat kembali ke Final DWC tahun depan!” tegasnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif