Jogja
Senin, 29 Mei 2017 - 18:55 WIB

TRENDING SOSMED : Pesan Damai dari Dek Afi (1/3)

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Asa Firda Inayah (kanan) bersama Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas. (Facebook Afi Nihaya Faradisa)

Trending Sosmed, Afi Nihaya Faradisa diundang Talkshow di UGM

Harianjogja.com, SLEMAN — Sejumlah akademisi di Universitas Gadjah Mada (UGM) takjub melihat Afi Nihaya Faradisa tampil di hadapan mereka dalam sebuah Talkshow Kebangsaan di Auditorium Fisipol kampus setempat, Senin (29/5/2017). Mereka seperti tidak percaya, pelajar kelas XII SMA Negeri 1 Gambiran, Banyuwangi itu memiliki pemikiran kritis dalam kebhinekaan di Indonesia.

Advertisement

Baca Juga : TRENDING SOSMED : Ini “Warisan” Yang Bikin Akun Afi Nihaya Faradisa Diblokir

Suatu hari di masa depan, kita akan menceritakan pada anak cucu kita betapa negara ini nyaris tercerai-berai bukan karena bom, senjata, peluru, atau rudal, tapi karena orang-orangnya saling mengunggulkan bahkan meributkan warisan masing-masing di media sosial.

Ketika negara lain sudah pergi ke bulan atau merancang teknologi yang memajukan peradaban, kita masih sibuk meributkan soal warisan.

Advertisement

Kita tidak harus berpikiran sama, tapi marilah kita sama-sama berpikir. Demikian penggalan penutup tulisan berjudul Warisan yang diunggah Dek Afi  di media sosial Facebook hingga menuai puluhan ribu like dan komentar.

Jiwa kritis gadis belia yang sebenarnya bernama Asa Firda Inayah itu terbukti secara nyata ketika dia tampil di Fisipol UGM.  Afi sangat berbeda dengan remaja SMA pada umumnya. Cara bicaranya saja sudah terlihat bahwa gadis kelahiran Banyuwangi, 23 Juli 1998 itu secara kemampuan dan pemikiran berada jauh di atas pelajar SMA pada umumnya.

Bahasa Inggrisnya sangat lancar, sikapnya santun dan tidak minder sedikit pun meski  di hadapannya ada  banyak akademisi yang bergelar profesor.

Advertisement

Wakil Bupati Bantul Abdul Halim Muslih yang turut datang di acara itu pun terlihat kagum dengan potensi remaja putri yang baru beranjak dewasa tersebut. Berkali-kali, bersama Dekan Fisipol UGM Erwan Agus Purwanto  memberikan tepuk tangan meriah ketika  Afi menyudahi ulasan atas pertanyaan dan komentar dari para audien.

Anak pasangan Wahyudi dan Sunarti itu pun membeberkan latar belakang tulisan Warisan yang ia unggah ke Facebook dan menuai puluhan ribu respon, baik kontra maupun sanjungan.
Warisan merupakan sebuah curhatan dirinya melihat fenomena kebhinekaan di Tanah Air yang akhir-akhir ini banyak diributkan karena perbedaan keyakinan.

“Poin utama kita harus hidup bersama-sama dengan warisan masing-masing, baik yang bisa kita pilih maupun tidak. Warisan yang tidak bisa kita pilih kodrat dari Tuhan di antaranya jenis kelamin dan ras. Warisan yang bisa kita pilih adalah agama. Semua keyakinan memiliki kebenaran masing-masing dan tidak perlu diributkan,” ujar dia.

Banyak  membaca buku sejak SD, berselancar di internet dan mengamati kondisi lingkungan, menjadi bahan inspirasi bagi Afi sehingga tulisannya sangat berbobot.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif