Soloraya
Minggu, 28 Mei 2017 - 18:35 WIB

3 Ibu Hamil di Sukoharjo Terjangkit HIV/AIDS

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Tiga ibu hamil di Sukoharjo terdeteksi mengidap HIV/AIDS.

Solopos.com, SUKOHARJO — Tiga ibu hamil di Sukoharjo terdeketsi positif mengidap virus HIV/AIDS. Kondisi mereka diketahui setelah melakukan voluntary counseling and testing (VCT) selama kurun waktu Januari-April 2017.

Advertisement

Sesuai Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) tentang Penanggulangan HIV/AIDS, ibu hamil dianjurkan melakukan VCT di rumah sakit atau puskesmas. Ketiga ibu hamil itu diketahui mengidap virus HIV/AIDS saat melakukan VCT di layanan kesehatan tingkat kecamatan.

Usia kandungan para ibu hamil itu sudah lebih dari tiga bulan. Bahkan ada yang diperkirakan melahirkan dalam beberapa pekan mendatang. Lantaran usia kandungan yang sudah tua, besar kemungkinan bayi di rahim mereka tertular virus HIV/AIDS.

“Deteksi dini ibu hamil harus cepat. Apabila usia kandungannya muda, penularan virus kepada bayi di rahim masih bisa dicegah,” kata Koordinator Yayasan Sahabat Sehat Mitra Sebaya (Yasema) Sukoharjo, Garis Subandi, saat dihubungi Solopos.com, Minggu (28/5/2017).

Advertisement

Para ibu hamil di Sukoharjo dianjurkan mengunjungi klinik VCT di layanan kesehatan terdekat. Langkah ini untuk mengetahui apakah mereka terjangkit virus HIV/AIDS atau tidak. Apabila hasil tes positif, ibu hamil bakal menjalani terapi antiretroviral (ART) untuk menghambat pertumbuhan virus.

Biasanya, mereka tertular virus HIV/AIDS dari suami mereka. Sejauh ini, para ibu hamil yang terjangkit virus HIV/AIDS didampingi kelompok sebaya selama menjalani terapi ART.

“Pemkab Sukoharjo dan para stakeholder harus berkomitmen mencegah penularan virus HIV/AIDS. Penemuan penderita baru HIV/AIDS harus menjadi perhatian serius instansi terkait,” papar dia.

Advertisement

Penemuan penderita baru virus HIV/AIDS dilakukan dengan mengoptimalkan klinik VCT di 12 kecamatan dan rumah sakit di Sukoharjo. Selain itu, mobil VCT bakal berkeliling ke perdesaan sebagai upaya penemuan baru penderita virus HIV/AIDS.

Sementara itu, Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Sukoharjo, Suryono, mengatakan warga peduli AIDS (WPA) di setiap kecamatan bakal dioptimalkan untuk menemukan penderita baru HIV/AIDS. Selain setiap kecamatan, perguruan tinggi (PT) di Sukoharjo telah mempunyai WPA seperti Universitas Veteran Bangun Nusantara (Univet Bantara).

Suryono selalu berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sukoharjo ihwal penanggulangan HIV/AIDS. “Penderita HIV/AIDS seperti fenomena gunung es. Permukaannya saja yang terlihat. Kami bakal berupaya keras mencegah penularan HIV/AIDS dengan melakukan sosialisasi dan VCT terhadap kelompok berisiko tinggi,” kata dia.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif