Jogja
Selasa, 23 Mei 2017 - 07:22 WIB

KEKERINGAN SLEMAN : BMKG Perkirakan Puncak Kemarau Juli-Agustus

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi kekeringan (JIBI/Dok)

Kekeringan Sleman diperkirakan dapat kembali terjadi

Harianjogja.com, SLEMAN — Suhu maksimal mengawali kemarau saat ini masih dinilai normal. Puncak kemarau untuk wilayah DIY sendiri diprediksi terjadi pada Juli dan Agustus mendatang.

Advertisement

Koordinator Stasiun Klimatologi BMKG Jogja Djoko Budiono mengatakan, saat ini seluruh wilayah DIY memasuki musim kemarau. Hal tersebut ditandai dengan adanya pergerakan angin monsoon Australia (angin timuran). Periode musim kemarau di DIY, katanya, berlangsung dari Mei-Oktober dengan puncaknya pada Juli-Agustus 2017.

Adapun tinggi gelombang antara dua hingga tiga meter dengan kecepatan angin antara empat hingga sembilan km perjam. “Suhu maksimum saat ini berkisar antara 31-33 celcius. Kondisinya masih normal,” jelas Djoko saat dihubungi Harianjogja.com, Senin (22/5/2017).

Terkait hal itu, Pemkab Sleman mulai mengantisipasi terjadinya potensi bencana kekeringan terutama di wilayah Prambanan. Sebab wilayah ini memiliki potensi bencana kekeringan paling tinggi dibanding wilayah lainnya di Sleman. Mengantisipasi musim kemarau tahun ini, Pemkab mengandalkan ketersediaan air bersih dengan sumur-sumur dalam.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif