Soloraya
Rabu, 17 Mei 2017 - 23:35 WIB

LALU LINTAS SOLO : Jl. S. Parman Ditutup, Jl. A. Yani dan Simpang Joglo Kian Macet

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Bus jurusan Surabaya melewati simpang Joglo karena tidak diperbolehkan lewat Jl. Monginsidi sebagai dampak perbaikan Jl. S. Parman, Rabu (17/5/2017) siang. (Irawan Sapto Adhi/JIBI/Solopos)

Lalu lintas di Jl. A. Yani dan Simpang Joglo kian macet gara-gara Jl. S. Parman ditutup.

Solopos.com, SOLO — Penutupan Jl. S. Parman dari arah selatan ke utara karena sedang diperbaiki berdampak pada kemacetan di Jl. A. Yani dan Simpang Joglo, Kadipiro, Banjarsari.

Advertisement

Pantauan Solopos.com, Rabu (17/5/2017) siang, bus ber-AC dari arah timur yang akan menuju ke Terminal Tirtonadi tidak diperbolehkan petugas Dinas Perhubungan (Dishub) Solo melewati Jl. Monginsidi. Bus-bus tersebut diminta petugas yang berjaga di Simpang Ringin Semar untuk belok kanan menyusuri Jl. A. Yani. (Baca: Jl. S. Parman Diperbaiki, Ini Rekayasa Lalu Lintasnya)

Pengalihan arus lalu lintas bus besar itu menimbulkan penumpukan kendaraan di Jl. A. Yani ruas Simpang Ringin Semar hingga Simpang Ngemplak terutama saat lampu APILL di Simpang Ngemplak menyala merah.

Advertisement

Pengalihan arus lalu lintas bus besar itu menimbulkan penumpukan kendaraan di Jl. A. Yani ruas Simpang Ringin Semar hingga Simpang Ngemplak terutama saat lampu APILL di Simpang Ngemplak menyala merah.

Beberapa kendaraan di Jl. A. Yani yang melaju dari arah timur ke barat bahkan nekat menerobos lajur kanan sehingga mengganggu arus lalu lintas dari arah sebaliknya. Bus besar di Jl. A. Yani yang akan ke Terminal Tirtonadi tidak diizinkan lurus karena dikhawatirkan tersangkut di viaduk Gilingan.

Sesampainya di Simpang Ngemplak, bus harus belok kanan menuju Jl. Letjen Sutoyo. Bus kemudian diarahkan melewati Jl. Kolonel Sugiyono hingga sampai Simpang Joglo.

Advertisement

Kendaraan dari arah utara (jalan raya Solo-Purwodadi) maupun barat (Jl. Sumpah Pemuda) semakin mendapat hambatan untuk bisa melewati perlintasan sebidang Joglo karena harus bersaing lebih ketat dengan kendaraan dari arah selatan (Jl. Kolonel Sugiyono).

“Simpang Joglo semakin macet. Bus dari arah selatan mempengaruhi kondisi arus lalu lintas di Simpang Joglo. Perbaikan Jl. S. Parman harus lekas rampung. Simpang Joglo memang idealnya sudah dibangun flyover. Kendaraan yang lewat sini [simpang Joglo] sudah semakin banyak,” kata Budi saat berbincang dengan Solopos.com di depan Kantor Kelurahan Kadipiro, Rabu.

Budi menduga kemacetan di Simpang Joglo juga dipicu mobil pribadi yang tidak tahu pasti soal pemberlakuan rekayasa lalu lintas selama Jl. S. Parman ditutup sebagian karena ada perbaikan. Menurut dia, arus lalu lintas di simpang Joglo kian padat sejak pekan lalu.

Advertisement

Budi mengira mobil dari arah Stasiun Solo Balapan atau Pasar Legi bingung ketika tidak bisa lewat Jl. S. Parman sehingga tersesat hingga Solo utara. Sebelumnya, Kasi Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas Dinas Perhubungan (Dishub) Solo, Ari Wibowo, membenarkan ada potensi kemacetan arus lalu lintas di Jl. Monginsidi dan Jl. D.I. Panjaitan saat Jl. S. Parman ditutup, terutama ketika memasuki jam berangkat dan pulang kantor.

Dishub hanya memperbolehkan Jl. S. Parman dilewati kendaraan dari arah utara ke selatan. Arus lalu lintas dari arah selatan ke utara di Jl. S. Parman mulai Simpang Balapan hanya untuk kendaraan roda dua.

“Bus besar ber-AC dari arah timur atau Surabaya menuju terminal yang biasanya lewat Jl. Monginsidi sudah kami alihkan di Simpang Ringin Semar sehingga APILL Ngemplak dari timur ada kepadatan tambahan volume bus tersebut. Bus di Simpang Ngemplak lalu diarahkan ke utara menyusuri Jl. Letjen Sutoyo dan Jl. Kolonel Sugiyono. Sesampainya di Simpang Joglo, bus ke Jl. Mangun Sarkoro dan berbelok ke kiri saat sampai di Jl. Singosari Timur. Bus tinggal melewati Jl. Praon dan Jl. Popda untuk sebelum sampai di terminal,” terang Ari.

Advertisement

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif