SOLOPOS.COM - G.K.R. Timoer Rumbai Kusuma Dewayani (Facebook-GKR Timoer Rumbai)
GKR Rumbai mangkir dari panggilan polisi yang hendak meminta keterangan tentang laporannya soal Tim Lima.
Solopos.com, SOLO — Putri Paku Buwono (PB) XIII G.K.R. Timoer Rumbai Dewayani Kusuma mangkir dari panggilan Satuan reserse kriminal (Satreskrim) Polresta Solo, Kamis (4/5/2017). Pemanggilan tersebut untuk dimintai keterangan terkait laporan Rumbai dalam kasus perampasan kemerdekaan seseorang dengan terlapor Satgas Panca Narendra (Tim Lima).
Kasatreskrim Polresta Solo Kompol Agus Puryadi mengatakan Polresta Solo menerima laporan tersebut pada 28 April lalu. Polresta langsung mengirimkan surat panggilan kepada Rumbai untuk dimintai keterangan.
“Kami mengirimkan surat panggilan kepada Rumbai sehari setelah menerima laporan tersebut. Namun, Rumbai tidak hadir dengan dalih ada kegiatan lain,” ujar Agus saat ditemui Solopos.com di ruang kerjanya, Minggu (7/5/2017).
Menurut Agus, polisi perlu mendapatkan keterangan dari pihak terlapor terkait isi materi laporan. Keterangan Rumbai sangat penting untuk mendalami materi dan sekaligus menggali keterangan dari pelapor.
“Kami belum dapat mendalami kasus ini akibat minim keterangan dari pelapor. Rumbai sebagai pihak pelapor seharusnya memenuhi panggilan polisi agar kasus ini cepat selesai,” kata dia.
Satreskrim Polresta, lanjut dia, sudah membuat surat panggilan kedua kepada Rumbai agar datang ke Mapolresta pada Kamis (11/5/2017). “Rumbai harus datang sendiri untuk memberikan keterangan polisi. Kuasa hukum sifatnya hanya melakukan pendampingan kepada kliennya,” kata dia.
Agus menambahkan polisi belum bisa memintai keterangan tim lima sebagai pihak terlapor jika belum memintai keterangan pelapor. Ia berharap Rumbai datang ke Mapolresta Solo pada Kamis pekan depan.