News
Rabu, 3 Mei 2017 - 21:07 WIB

Pekerja Tanjung Priok Mogok, Importir Desak JICT Tanggung Jawab

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Aktivitas di Tanjung Priok (JIBI/Bisnis/Dok)

Rencana pekerja Tanjung Priok mogok membuat para importir cemas. Mereka mendesak manajemen JICT bertanggungjawab.

Solopos.com, JAKARTA — Gabungan Importir Nasional Seluruh Indonesia (GINSI) mendesak manajemen Jakarta International Container Terminal (JICT) bertanggung jawab atas kemungkinan kerugian pebisnis di Pelabuhan Priok. Hal itu terkait rencana aksi mogok Serikat Pekerja PT Jakarta International Container Terminal (SP JICT), 15-20 Mei 2017.

Advertisement

Ketua BPD GINSI DKI Jakarta, Subandi, mengatakan mogok kerja di pelabuhan dalam skala besar berpotensi merugikan semua pihak yang terlibat dalam bisnis jasa pelabuhan.

“Makanya manajemen JICT harus bertanggung jawab apabila ada kerugian yang harus ditanggung pemilik barang akibat demo oleh karyawan JICT.
Bagaimanapun juga permasalahan internal JICT tidak boleh merugikan pihak lain terutama pengguna jasa,” ujarnya kepada Bisnis/JIBI, Rabu (3/5/2017).

Menurut Subandi, selama ini operator pelabuhan sudah menikmati atau mendapatkan uang dan keuntungan dari para pengguna jasa, baik itu importir, eksportir maupun pelayaran serta usaha logistik. “Jadi manajemen operator pelabuhan harus tetap menjamin kelangsungan iklim bisnis dipelabuhan meski ada persoalan di internalnya. Jangan korbankan pengguna jasa pelabuhan. Tidak sepantasnya air susu dibalas dengan air tuba,” paparnya.

Advertisement

GINSI DKI Jakarta, imbuhnya, sudah mendapat informasi rencana mogok kerja karyawan pelabuhan yang tergabung dalam SP JICT pada 15-20 Mei 2017. Aksi itu terkait persoalan hubungan industrial antara pekerja dan manajemen JICT.

“Kami enggak mau tahu persoalan internal mereka. Kami selaku pengguna jasa hanya menuntut manajemen JICT mesti bertanggung jawab kalau ada kerugian atas aksi mogok pekerja itu,” paparnya.

Sementara pada pagi hari ini, Rabu (3/5/2017), sekitar 300-an pekerja pelabuhan yang bernaung di serikat pekerja Jakarta International Container Terminal/SPJICT menggeruduk kantor Hutchison Port Indonesia (HPI) yang berada di kawasan Graha Rekso Kelapa Gading Jakarta Utara.

Advertisement

Pantauan Bisnis/JIBI di lokasi tersebut, aksi itu dilakukan berkaitan dengan penolakan perpanjangan JICT oleh HPI dan Pelindo II. Berbagai spanduk dan atribut yang mengutuk perpanjangan JICT itu juga dibentangkan peserta unjuk rasa di depan kantor HPI tersebut.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif