Jateng
Sabtu, 29 April 2017 - 21:50 WIB

LEBARAN 2017 : Organda Minta Pengusaha Mulai Cek Kendaraan Angkutan Mudik

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi bus angkutan mudik Lebaran (JIBI/Solopos/Dok.)

Lebaran 2017 yang dipastikan memicu musim mudik disongsong Organda Jateng dengan pengecekan kendaraan.

Semarangpos.com, SEMARANG — Organisasi Perusahaan Nasional Angkutan Bermotor di Jalan Raya (Organda) Jawa Tengah  mengimbau para pengusaha angkutan umum mengecek kondisi kendaraan mereka guna mendukung kelancaran dan keamanan arus mudik Lebaran 2017.

Advertisement

“Pengecekan wajib dilakukan untuk kesiapan mudik Lebaran,” kata Ketua Organda Jawa Tengah Karsidi Budi Anggoro di Semarang, Kamis (27/4/2017).

Dia mengatakan mengenai imbauan asosiasi pengusaha angkutan umum yang kepanjangannya kerap pula disebut organisasi angkutan darat tersebut sudah dituangkan dalam surat edaran Organda yang akan diedarkan mulai minggu ini. “Pada dasarnya kami harus memastikan kendaraan siap beroperasi. Selain dilakukan pengecekan dari sisi fisik kendaraan, untuk surat-surat kendaraan juga harus lengkap,” katanya.

Pihaknya juga menegaskan tidak boleh ada sopir pocokan yang dipekerjakan oleh pengusaha angkutan umum. “Seluruh sopir kendaraan umum harus sopir yang tetap dan sudah tahu medan yang akan dilewati. Sopir ini juga harus memiliki kelengkapan SIM A umum,” katanya.

Advertisement

Selain itu, katanya, setiap kendaraan umum yang sedang beroperasi juga harus disediakan satu sopir cadangan yang bertugas menggantikan sopir tetap ketika mengalami kelelahan. “Dari sisi kesehatan sopir ini juga harus diperiksa. Ini penting karena biasanya saat mudik Lebaran terjadi kemacetan panjang, jika seharusnya satu hari sampai bisa sampai 2 hari-3 hari,” katanya.

Imbauan lain yang tidak kalah penting adalah angkutan darat harus dikendalikan secara penuh oleh kantor pusat masing-masing. Dengan begitu, kantor pusat akan tahu apa saja kendala yang dialami oleh masing-masing angkutan saat di lapangan.

“Terkadang kantor pusat terlalu percaya dengan sopir, jadi tidak ada kendali langsung. Ke depan perusahaan harus terus memantau, seperti misalnya pada saat itu kendaraan sudah sampai di mana,” katanya.

Advertisement

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif