Jateng
Sabtu, 29 April 2017 - 18:50 WIB

BENCANA JATENG : Banjir Bandang Landa Desa di Magelang, Bidan Desa Jadi Korban

Redaksi Solopos.com  /  Imam Yuda Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kondisi permukiman warga di Dusun Nipis, Desa Sambungrejo, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang, pascabanjir bandang yang melandan kawasan itu, Sabtu (29/4/2017). (Istimewa)

Bencana banjir bandang yang disertai lumpur melanda sebuah dusun di Magelang.

Semarangpos.com, MAGELANG Hujan deras yang melanda kawasan Gunung Merbabu sepanjang Sabtu (29/4/2017) sore, menimbulkan bencana alam banjir bandang di Dusun Nipis, Desa Sambungrejo, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang Jawa Tengah (Jateng). Banjir yang disertai lumpur itu menerjang permukiman warga hingga menyebabkan empat orang tewas dan dua lainnya luka-luka.

Advertisement

Informasi yang diperoleh Semarangpos.com dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jateng, bencana banjir bandang itu terjadi sekitar pukul 16.42 WIB. Sebelum banjir menerjang, kawasan sekitar desa itu memang dilanda hujan cukup deras.

“Hujan deras itu membuat debit air di sungai-sungai sekitar desa itu naik. Alhasil, tanggul tak mampu menampung air hingga menyebabkan banjir yang disertai lumpur,” ujar Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) BPBD Jateng, Sarwa Pramana, saat dihubungi Semarangpos.com, Sabtu sore.

Sarwa menambahkan kawasan di sekitar Desa Sambungrejo sebenarnya sudah kerap dilanda bencana banjir bandang saat hujan deras. Hal itu dikarenakan, kawasan di sekitar desa tersebut memang berdekatan dengan sungai-sungai besar, seperti Sungai Sambungrejo yang alirannya menuju Sungai Elo.

Advertisement

Sementara itu, informasi yang diperoleh Semarangpos.com dari Badan Search and Rescue Nasional (Basarnas) Jateng, empat warga yang dikabarkan tewas itu adalah Sutar, 50, Sumisah, 60, Mirah, 30, dan anak dari bidan desa Aryanti. Sedangkan, warga yang mengalami luka berat akibat bencana banjir bandang di Jateng itu ada dua orang, yakni Marwan, 30, dan Nanda, 13.

“Untuk Aryanti adalah bidan desa yang ditemukan dan dievakuasi di reruntuhan rumah dinas bidan desa yang ditempatinya. Aryanti berhasil ditemukan dan dievakuasi sekitar pukul 18.47 WIB dalam kondisi hidup, namun anaknya meninggal dunia dan sudah dievakuasi sebelumnya, pukul 18.11 WIB,” papar juru bicara Basarnas Jateng, Affandi.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif