Sport
Rabu, 26 April 2017 - 08:25 WIB

LIGA INGGRIS : Lawan Leicester, Ujian Konsistensi Formasi 3 Bek Arsenal

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Baihaqi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Arsenal vs Leicester (Twitter)

26Liga Inggris diwarnai dengan Arsenal yang mulai menggunakan tiga bek.

Solopos.com, LONDON — Kapan kali terakhir Arsenal bisa menang back-to-back di Liga Premier Inggris? Jawabannya adalah tiga bulan silam.

Advertisement

Konsistensi memang menjadi persoalan besar bagi tim yang diarsiteki Arsene Wenger tersebut selama tiga bulan terakhir ini. Bahkan, bisa dikatakan itu menjadi periode kelam bagi tim asal London Utara tersebut. Gelombang demontrasi dari pendukung Arsenal untuk memecat Wenger sempat pecah dan sulit dikendalikan.

Namun, Arsenal mulai menunjukkan tanda-tanda kebangkitan. Setelah dipermalukan Crystal Palace 0-3, Mesut Ozil cs. bangkit dengan membungkam Middlesbrough 2-1 dalam pertandingan teranyar mereka di Liga Premier, Selasa (18/4/2017) dini hari WIB. Lima hari kemudian, Arsenal menjinakkan Manchester City 2-1 untuk memastikan lolos ke final Piala FA.

Wenger memperkenalkan formula back three yang sedang ngetren di Liga Premier Inggris musim ini untuk meraih dua kemenangan di semua kompetisi itu. Pelatih asal Prancis itu menerapkan formasi 3-4-2-1 dengan menempatkan Gabriel Paulista, Laurent Koscielny, dan Rob Holding sebagai tiga bek sejajar.

Advertisement

Arsenal itu kemungkinan besar akan kembali memakai wajah baru di pertahanan itu ketika bertemu Leicester City dalam lanjutan Liga Premier di Emirates Stadium, London, Kamis (27/4/20174) pukul 01.45 WIB. Apabila bisa mengalahkan Leicester, The Gunners akan meraih kemenangan back-to-back pertama mereka di Liga Premier sejak Januari 2017, untuk kembali membuka asa ke zona Big Four.
“Ada perubahan taktik, namun sebenarnya kami sudah mencobanya selama 15 hari. Dengan skema itu, para pemain terlihat bagus. Bagus secara kolektivitas. Saya pikir kami bisa menemukan kepercayaan diri kembali dengan skema tiga bek itu. Kami lebih solid di belakang,” ujar Koscielny, seperti dilansir Worldsoccertalk.com, Selasa (25/4/2017).

Namun, Arsenal sadar Leicester bukan lawan yang mudah. Sejak memecat Claudio Ranieri dan dilatih Craig Shakespeare, Leicester  meraup enam kemenangan, dua kali imbang, dan hanya menelan tiga kekalahan di semua kompetisi.

Di sisi lain, serangan The Foxes, julukan Leicester, besutan Shakespeare cukup agresif dengan menggelontorkan 21 gol dalam 11 laga, alias dengan rasio hampir 2 gol per pertandingan. Jamie Vardy menjadi pemain yang paling royal mengisi rekening gol Leicester dengan menorehkan 10 gol di era Shakespeare.

Advertisement

Serangan agresif Vardy cs. itu akan menjadi ujian besar bagi Arsenal dengan formula back-three terbaru mereka. Tapi sebaliknya, The Gunners juga siap meneror pertahanan Leicester dengan mengandalkan Alexis Sanchez yang telah menggelontorkan 19 gol di Liga Premier musim ini.

The Foxes harus berhati-hati karena tidak bisa diperkuat bek sentral sekaligus kapten Wes Morgan yang dibekap cedera hamstring. Serangan Leicester juga akan kehilangan Islami Slimani karena cedera pangkal paha.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif