Yorrys Raweyai menyebut Setya Novanto hampir pasti menjadi tersangka kasus korupsi e-KTP.
Solopos.com, JAKARTA — Sekjen Partai Golkar Idrus Marham mengklarifikasi peryataan Ketua Koordinator Bidang Polhukam Partai Golkar Yorrys Raweyai yang menyebutkan Ketua Umum Setya Novanto hampir pasti jadi tersangka dalam kasus korupsi e-KTP.
“Kemarin saya sudah telpon Bang Yorrys. Saya minta klarifikasi atas peryataan-peryataan yang sudah disampaikan Bang Yorrys. Maksud Bang Yorrys, Partai Golkar dalam kondisi apa pun harus siap,” ujar Idrus kepada wartawan, Selasa (25/4/2017).
Sebelumnya, Yoris menyatakan hal itu karena Setya Novanto sudah masuk tahap pencekalan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Idrus menegaskan bahwa DPP Partai Golkar tidak punya niat untuk mengelar musyawarah nasional luar biasa (Munaslub). “Sampai hari ini tidak ada pikiran-pikiran dari siapa pun untuk Munaslub,” ujarnya.
Bahkan dia menjamin dari hasil beberapa kali pertemuan DPP Partai Golkar tetap mendukung Novanto sebagai ketua umum. “Dari pertemuan-pertemuan sebelumnya tidak ada pembicaraan seperti itu. Semua mendukung kepemimpinan Setya Novanto,” kata Idrus.
Idrus menambahkan Partai Golkar sangat menghormati proses hukum di KPK dalam kasus korupsi e-KTP meskipun diduga nama Setya Novanto. Sebelumnya, Yorrys mengatakan bahwa Golkar hingga saat ini masih membangun konsolidasi internal. Sebab, parpol berlambang pohon beringin itu harus mengambil sikap proaktif dalam menyelesaikan masalah tersebut demi keselamatan parpol itu sendiri.
“Parpol yang perlu kita selamatkan,” ujarnya. Dia mengaku prihatin dengan kasus Novanto karena kasus itu termasuk megakorupsi yang menyulitkan bangsa.