News
Minggu, 23 April 2017 - 00:00 WIB

Unjuk Rasa Besar-Besaran di Venezuela, 12 Orang Meninggal

Redaksi Solopos.com  /  Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Bentrok demonstran dan aparat keamanan di 20 April 2017. (JIBI/Reuters/Christian Veron)

Demonstrasi di Venezuela semakin brutal dan menewaskan sedikitnya 12 orang.

Solopos.com, CARACAS — Unjuk rasa besar-besara terjadi di Venezuela hingga hari ini, Sabtu (22/4/2017). Menurut keterangan Kejaksaan agung Venezuela, Jumat (21/4/2017), unjuk rasa itu telah menewaskan 12 orang.

Advertisement

Dalam pernyataan pada Jumat pagi, kejaksaan agung mengatakan 11 orang meninggal dalam kekerasan dan penjarahan pada Kamis malam dan Jumat pagi di ibu kota negara, Karakas.

 

Advertisement

 

Pendukung oposisi terlibat bentrok dengan polisi di Caracas, Venezuela, Kamis, 20 April 2017. Massa menuntut Presiden Nicolas Maduro meletakkan jabatan. (JIBI/Reuters/Carlos Garcia Rawlins)

Satu orang lagi dinyatakan meninggal pada Jumat di kota Petare, negara bagian Miranda di timur ibu kota. Dengan demikian, jumlah keseluruhan korban tewas sejak Kamis adalah 12 orang dan total korban meninggal sejak 19 April mencapai 19 orang.

Advertisement

Satu lainnya yang tewas dilaporkan merupakan pria penjaga toko yang ditembak mati ketika ia berupaya melindungi tokonya, menurut laporan awal.

Seorang demnstran melempar molotov ke arah polisi saat bentrok di Caracas, Venezuela, Kamis (22/4/2017). (JIBI/Reuters/Christian Veron)

Kejaksaan agung telah menugaskan satu tim beranggotakan lima jaksa untuk menyelidiki kematian 12 orang tersebut.

Advertisement

Venezuela belakangan ini dilanda gelombang unjuk rasa oleh para pendukung Presiden Nicolas Maduro dan para penentangnya, yang menyalahkan Maduro atas krisis politik dan ekonomi yang sedang terjadi di negara itu.

Saat berbicara kepada para wartawan pada Jumat, Wakil Presiden Venezuela Tareck El Aissami mengatakan bahwa oposisi sayap kanan terus berupaya menggulingkan pemerintahan dengan menyulut kekerasan.

Bentrok demonstran dan aparat keamanan di 20 April 2017. (JIBI/Reuters/Carlos Garcia Rawlins)

Advertisement

“Kalangan (sayap) kanan itu penuh dengan kemarahan. Mereka mengatur putaran baru rencana terorisme dengan para penjahat, dan mereka memanfaatkan kelompok-kelompok penjahat untuk menyerang rakyat kita yang sederhana,” katanya.

Advertisement
Kata Kunci : Krisis Venezuela
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif