Demonstrasi di Venezuela semakin brutal dan menewaskan sedikitnya 12 orang.
Solopos.com, CARACAS — Unjuk rasa besar-besara terjadi di Venezuela hingga hari ini, Sabtu (22/4/2017). Menurut keterangan Kejaksaan agung Venezuela, Jumat (21/4/2017), unjuk rasa itu telah menewaskan 12 orang.
Dalam pernyataan pada Jumat pagi, kejaksaan agung mengatakan 11 orang meninggal dalam kekerasan dan penjarahan pada Kamis malam dan Jumat pagi di ibu kota negara, Karakas.
Satu orang lagi dinyatakan meninggal pada Jumat di kota Petare, negara bagian Miranda di timur ibu kota. Dengan demikian, jumlah keseluruhan korban tewas sejak Kamis adalah 12 orang dan total korban meninggal sejak 19 April mencapai 19 orang.
Satu lainnya yang tewas dilaporkan merupakan pria penjaga toko yang ditembak mati ketika ia berupaya melindungi tokonya, menurut laporan awal.
Kejaksaan agung telah menugaskan satu tim beranggotakan lima jaksa untuk menyelidiki kematian 12 orang tersebut.
Venezuela belakangan ini dilanda gelombang unjuk rasa oleh para pendukung Presiden Nicolas Maduro dan para penentangnya, yang menyalahkan Maduro atas krisis politik dan ekonomi yang sedang terjadi di negara itu.
Saat berbicara kepada para wartawan pada Jumat, Wakil Presiden Venezuela Tareck El Aissami mengatakan bahwa oposisi sayap kanan terus berupaya menggulingkan pemerintahan dengan menyulut kekerasan.
“Kalangan (sayap) kanan itu penuh dengan kemarahan. Mereka mengatur putaran baru rencana terorisme dengan para penjahat, dan mereka memanfaatkan kelompok-kelompok penjahat untuk menyerang rakyat kita yang sederhana,” katanya.