SMA unggulan kedirgantaraan bentukan UNS Solo dan TNI didirikan di Boyolali.
Solopos.com, SOLO — Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo dan TNI Angkatan Udara (AU) memulai pembangunan SMA Pradita Dirgantara yang ditandai dengan peletakan batu pertama oleh Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, didampingi Rektor UNS, Ravik Karsidi, Senin (17/4/207).
SMA unggulan tersebut berlokasi di depan Bandara Adi Soemarmo Solo, Desa Ngesrep, Kecamatan Ngemplak, Boyolali. Kerja sama UNS-TNI AU dalam penyelenggaraan dan pengembangan pendidikan juga dituangkan dalam Piagam Kerja Sama yang ditandatangani Kasau dan Rektor UNS, di Ruang Sidang 2 Gedung Rektorat UNS Solo.
Hari itu sekaligus juga dilakukan penandatanganan perjanjian kerja sama antara Pembina Yayasan Ardhya Garini (Yasarini), Nanny Hadi Tjahjanto, dengan Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UNS, Joko Nurkamto, dan Wakil Rektor IV UNS, Widodo Muktiyo.
Hari itu sekaligus juga dilakukan penandatanganan perjanjian kerja sama antara Pembina Yayasan Ardhya Garini (Yasarini), Nanny Hadi Tjahjanto, dengan Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UNS, Joko Nurkamto, dan Wakil Rektor IV UNS, Widodo Muktiyo.
Ditemui wartawan seusai penandatanganan Piagam Kerja Sama di Kampus UNS, Kasau mengemukakan, SMA Pradita Dirgantara ditarget menjadi sekolah unggulan yang akan membentuk karakter peserta didiknya memiliki intelektualitas serta nilai-nilai luhur budaya bangsa dan berwawasan kedirgantaraan. Hal itu seperti halnya yang diterapkan di SMA Taruna Nusantara, Magelang.
“SMA Pradita Dirgantara merupakan sekolah umum yang dalam pembelajarannya akan menerapkan kurikulum yang memasukkan nilai-nilai kedirgantaraan, sehingga bisa menghasilkan sumber daya manusia (SDM) unggulan yang punya kemampuan dan menguasai kedirgantaraan,” terang Kasau.
“Melalui ruang udara kita bisa mengamati kemana saja sehingga bisa menggali banyak nilai-nilai ekonomis dari situ. Inilah yang akan kita kenalkan kepada para peserta didik,” jelasnya.
Menyusul dibangunnya SMA Pradita Dirgantara, Kasau mentargetkan penerimaan peserta didik baru sudah bisa dilakukan mulai akhir 2018 atau awal 2019.
“Kami berharap 2018 akhir atau setidaknya awal 2019 sudah bisa menerima siswa baru, tentunya dengan supervisi dari UNS. Target tahun pertama bisa mendapatkan seratusan siswa unggul,” tandasnya.
Sementara itu, Ravik menyatakan, kerja sama tersebut dilakukan dalam rangka mensinergikan dan memanfaatkan SDM serta fasilitas sarana prasarana yang dimiliki TNI AU dan UNS.
“Kami sepakat melakukan kerja sama mengenai penyelenggaraan dan pengembangan pendidikan, meliputi kegiatan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat; pengembangan sekolah unggulan sebagai sekolah laboratorium (Lab. School), pengembangan kualitas sumber daya manusia serta kegiatan lainnya dalam bidang pendidikan,” papar Ravik.