Jatim
Selasa, 11 April 2017 - 20:05 WIB

Pencarian 2 Pelajar Hanyut Sungai Grape Diperluas ke Ngawi dan Bojonegoro

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sebanyak 210 anggota tim terpadu dari berbagai elemen mengikuti apel setelah seharian mencari pelajar yang hanyut di Sungai Grape, Selasa (11/4/2017) sekitar pukul 16.30 WIB. (Abdul Jalil/JIBI/Madiunpos.com)

Pencarian pelajar yang hanyut di Sungai Grape akan diperluas ke Ngawi dan Bojonegoro.

Madiunpos.com, MADIUN — Tim terpadu pencarian pelajar yang hanyut di Sungai Grape, Desa Kresek, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun, akan memperluas pencarian hingga Kabupaten Ngawi dan Kabupaten Bojonegoro.

Advertisement

Perluasan lokasi pencarian ini karena jasad dua pelajar yang belum ditemukan diduga hanyut hingga wilayah Bojonegoro. Dari enam pelajar yang terseret arus di Sungai Grape pada Senin (10/4/2017), empat pelajar sudah ditemukan dalam kondisi tewas.

Terakhir, tim pencari yang terdiri atas TNI, Polri, BPBD, Tagana, Rapi, dan Banser itu menemukan satu jasad atas nama Maarif Sachaf, 13, siswa kelas VII MTs Bani Ali Mursyad Magetan di Sungai Bengawan Madiun, Kecamatan Manguharjo, Kota Madiun, sekitar pukul 10.00 WIB.

Kapolres Madiun, AKBP I Made Agus Prasatya, mengatakan pada hari kedua pencarian pelajar yang hanyut di Sungai Grape, Selasa (11/4/2017), hanya menemukan satu jasad korban. Masih ada dua jasad yang belum ditemukan.

Advertisement

Dari evaluasi yang dilakukan tim terpadu mengenai pencarian ini, lokasi pencarian akan diperluas sampai Ngawi dan Bojonegoro. Untuk itu, tim juga berkoordinasi dengan BPBD beserta kepolisian di dua kabupaten itu.

“Kalau kita lihat temuan yang keempat yaitu di Sungai Bengawan Madiun, kemungkinan jasad sudah terseret hingga Ngawi dan Bojonegoro,” jelas dia kepada wartawan di Wana Wisata Grape, Selasa sore.

Agus menyampaikan selain diarahkan ke wilayah Sungai Bengawan Madiun, tim juga tetap mencari di sepanjang aliran Sungai Catur atau Sungai Grape. Mungkin saja jasad korban tersangkut di bebatuan atau semak-semak di sepanjang aliran sungai.

Advertisement

“Sejauh ini tidak ada kendala dalam proses pencarian korban di sepanjang aliran sungai itu,” ujar dia.

Lebih lanjut, hari kedua pencarian korban dihentikan sekitar pukul 16.00 WIB. Pencarian korban dilanjutkan Rabu (12/4/2017) dengan menerjunkan sekitar 210 personel.

Satu jasad yang ditemukan pada hari kedua langsung dievakuasi dan dilarikan ke RSUP dr. Soedono di Kota Madiun. Setelah itu, petugas berkoordinasi dengan keluarga untuk proses pemakaman.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif