Teknologi
Rabu, 5 April 2017 - 14:15 WIB

TAHUKAH ANDA? : Bentuk Hidung Dipengaruhi Iklim Tempat Tinggal Anda

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi berkurangnya kemampuan indera penciuman karena terinfeksi Covid-19. (wikihow)

Sebuah penelitian mengindikasikan bentuk hidung seseorang dipengaruhi iklim tempat tinggal.

Solopos.com, SOLO – Bentuk hidung tiap individu berbeda satu sama lain, sebuah penelitian mengatakan perbedaan bentuk hidung itu memiliki kaitan dengan iklim tempat tinggal masing-masing individu.

Advertisement

Dilansir Sciencedaily, Kamis (16/3/2017), penelitian tersebut menyatakan bentuk hidung yang besar, kecil, mancung, pesek, dan bentuk lainnya memang mewarisi bentuk hidung orang tua. Namun, sebenarnya pembentukan hidung seseorang melalui proses adaptasi panjang dengan iklim lokal tempat seseorang tinggal.

Hasil penelitian itu dimuat dalam jurnal publik bernama PLOS Genetics, Senin (13/3/2017), dengan judul Investigating the case of human nose shape and climate adaptaion. Penelitian itu dilakukan oleh enam peneliti, yakni, Arslan A. Zaidi, Brooke C. Mattern, Peter Claes, Brian McEcoy, Cris Hughes, dan Mark D. Shriver.

“Kami tertarik dengan evolusi manusia dan apa yang menjelaskan bervariasinya beberapa hal seperti warna kulit, warna rambut, dan wajah,” ungkap Profesor Universitas Negeri Pennsylvania, Mark D. Shriver. Profesor tersebut menjelaskan, penelitian mereka berfokus pada bentuk hidung yang berbeda di beberapa populasi manusia, dengan melihat variasi geografis yang dihubungkan dengan suhu dan kelembapan area.

Advertisement

Dalam penelitian ini, para peneliti mengumpulkan berbagai bentuk hidung. Menggunakan pencitraan wajah tiga dimensi, perbedaan bentuk hidung ditandai dengan lebar lubang hidung, jarak antara lubang hidung, tinggi hidung, panjang punggung hidung, tonjolan hidung, dan luas hidung.

Para peneliti menemukan fakta, perbedaan bentuk hidung antarpopulasi tidak hanya karena pergeseran genetik. Terindikasi ada peran kondisi alam sekitar turut menentukan bentuk hidung seseorang. Untuk membuktikan hal itu peneliti menghubungkan bentuk hidung seseorang dengan temperatur dan kelembapan di tempat tinggal masing-masing individu.

Pengklasifikasian itu mengungkap lebar lubang hidung berhubungan dengan temperatur dan kelembapan. “Bagi orang-orang yang tinggal di daerah hangat dan lembap cenderung memiliki hidung yang lebar, sedangkan hidung sempit dimiliki orang-orang yang tinggal di daerah dingin dan kering,” tambah Mark.

Advertisement

Hasil ini sesuai dengan penelitian yang diungkap seorang peneliti bernama Arthur Thompson pada akhir 1800-an. Dalam penelitian yang kini disebut dengan Aturan Thompson itu diungkap individu yang tinggal di daerah panas lembap memiliki hidung lebar dan pendek. Sedangkan, individu yang tinggal di daerah dingin kering memiliki hidung yang panjang namun kurus.

“Sudah banyak penelitian serupa dilakukan pada tengkorak manusia, tapi penelitian pada manusia hidup baru pertama dilakukan,” tegas Mark.

Bentuk-bentuk hidung seperti sudah dijelaskan di atas memaksimalkan fungsi hidung yang harus menghangatkan dan melembapkan udara yang dihirup. Tempat dingin dan kering memiliki udara yang juga dingin dan kering, lubang hidung kecil dan sempit lebih maksimal dalam menghangatkan dan melembapkan udara yang dihirup.

Dengan fakta tersebut, orang-orang yang hidup di tempat dingin masih tetap bisa mendapat pasokan oksigen yang maksimal. Bagi orang-orang yang hidup jauh dari garis khatulistiwa, secara perlahan, lebar lubang hidung mereka akan menyusut hingga sesuai dengan kondisi sekitar.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif