SOLOPOS.COM - Jargon Honda Cari Aman (AHM)
Jargon #Cari_Aman diangkat Astra Honda Motor untuk mengedepankan keselamatan berkendara.
Solopos.com, SOLO – PT Astra Honda Motor (AHM) mengumumkan kampanye terbarunya mengenai keselamatan berkendara. Kampanye itu diwujudkan dengan jargon atau tagar #Cari_Aman. Jargon tersebut bertujuan untuk menampilkan perspektif baru bagi generasi muda agar dapat meningkatkan minat dan komitmen mereka dalam keselamatan berkendara.
Dilansir laman astra-honda.com, Rabu (29/3/2017), #Cari_Aman merupakan ungkapan populer di kalangan generasi muda. Jargon tersebut dianggap mampu mengangkat makna bersikap hati-hati dengan tetap menempelkan keseruan khas anak muda.
“Sebagai pemimpin pasar sepeda motor di Indoensia, AHM menempatkan keselamatan berkendara sebagai prioritas utama. Berbagai upaya telah dilakukan untuk mengampanyekan keselamatan berkendara, mulai dari sumber daya manusia, edukasi, teknologi sepeda motor, komunikasi aktif ke publik, pembangunan infrastruktur safety riding center, hingga menghadirkan simulator berkendara Honda Riding Trainer (HRT).” ucap President Director AHM, Toshiyuki Inuma.
Toshiyuki menambahkan fakta, selama 14 tahun terakhir AHM sudah mempelopori pengembangan lebih dari 15.000 program safety riding , melahirkan 150 instruktur safety riding, dan 2200 advisor safety riding di jaringan Honda. Terkait teknologi sepeda motor, AHM telah mengaplikasikan teknologi keamanan Anti-lock Brakes (ABS) dan Combi Brake System (CBS) di banyak sepeda motor. Tak hanya itu, AHM telah mendirikan lima safety riding center dan menyebarkan 921 alat simulai berkendara Honda Riding Trainer yang telah dimanfaatkan lebih dari 12 juta konsumen.
“Semua itu kini didukung dengan tagline #Cari_Aman,” tambah Toshiyuki.
Executive Vice President Director AHM, Johannes Loman, menyatakan dengan kampanye #Cari_Aman, keselamatan berkendara bisa menjadi sebuah gerakan bersama secara nasional, khususnya untuk generasi muda. “Kami ingin anak muda memiliki pemikiran berbeda dengan perspektif baru tentang keselamatan melalui bahasa yang ringan dan seru khas anak muda. Kami ingin menyadari bahwa mengenakan perlengkapan keselamatan berkendara tidak hanya demi keselamatan, tetapi bisa juga menjadi bagian dari gaya hidup,” jelas Johannes.