Jogja
Rabu, 29 Maret 2017 - 10:18 WIB

PENEMBAKAN BANTUL : Mobil Ditembak, Korban Minta Penjualan Senjata Dibatasi

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Budi Galih sedang menunjukkan kaca belakang mobilnya, yang terkena tembakan senapan angin, Selasa (28/3/2017).(Uli Febriarni/JIBI/Harian Jogja)

Penembakan Bantul saat ini diperiksa

Harianjogja.com, BANTUL — Kepolisian Sektor (Polsek) Bantul menyelidiki kasus penembakan misterius yang terjadi di Desa Bantul. Sedikitnya tiga orang saksi diperiksa dalam proses penyelidikan.

Advertisement

Budi Galih Prasojo, korban penembakan yang merupakan warga Dusun Gandekan, Bantul, tidak mengetahui secara pasti kapan kaca mobilnya ditembak. Pasalnya, mobil tersebut digunakan oleh rekannya, dan pada Minggu (26/3/2017) siang ia menyadari ada lubang bekas tembak pada kaca mobil belakangnya.

Baca Juga : PENEMBAKAN BANTUL : Mobil Ditembak Gunakan Senapan Angin, Apa Motifnya?

“Kerugian diperkirakan Rp500.000 hingga Rp1 juta. Tapi saya belum berani mengganti, kalau-kalau polisi masih mau bolak-balik ke sini untuk memeriksa mobil ini,” kata dia, Selasa (28/3/2017)

Advertisement

Pembatasan Penjualan Senjata

Salah satu korban penembakan, Budi Galih meminta kepada pemerintah, untuk melakukan pembatasan terhadap penjualan senjata di Indonesia, termasuk senapan angin.

Ia menilai, kepemilikan senjata di masa kini rawan disalahgunakan orang-orang tak bertanggungjawab.

Advertisement

“Sepertinya kalau pelakunya sulit untuk dikejar. Jadi kalau menurut saya, lebih baik penjualan senapan diperketat, apalagi penjualan lewan online, sukar teridentifikasi,” ungkapnya.

Galih menyatakan, kasus penembakan yang terjadi padanya telah meresahkan masyarakat. Namun, apabila tidak ada tindakan tegas dari pemerintah, bukan tidak mungkin kasus ini akan terus terulang.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif