Soloraya
Selasa, 28 Maret 2017 - 02:00 WIB

WISATA WONOGIRI : Watu Cenik, Puncak Joglo & Soko Gunung Jadi Andalan Sendang

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pengurus BUM Desa Sendang Pinilih, Kemis, membersihkan area musala di Puncak Joglo, Sendang, Kecamatan Wonogiri, Kabupaten Wonogiri, Sabtu (25/3/2017). (Rudi Hartono/JIBI/Solopos)

Wisata Wonogiri kawasan Sendang bakal dikembangkan jadi kawasan wisata unggulan.

Solopos.com, WONOGIRI — Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa) Sendang Pinilih, Desa Sendang, Kecamatan Wonogiri, Kabupaten Wonogiri bercita-cita menjadikan objek wisata yang dikelola menjadi jauh lebih besar dari sekarang.

Advertisement

Harapan itu realistis karena tiga destinasi wisata unggulan di Sendang sangat potensial dikembangkan. Tiga objek wisata tersebut meliputi Watu Cenik, Puncak Joglo, dan Soko Gunung. Ketiganya menawarkan panorama alam yang memukau.

Ketua BUM Desa Sendang Pinilih, Sukamto, saat ditemui Solopos.com di rumahnya di desa setempat, Sabtu (25/3/2017), menyampaikan meski masih dalam rintisan namun pengelolaan tiga objek wisata sudah menunjukkan perkembangan signifikan. BUM Desa mulai mengelola 1 Januari lalu.

Advertisement

Ketua BUM Desa Sendang Pinilih, Sukamto, saat ditemui Solopos.com di rumahnya di desa setempat, Sabtu (25/3/2017), menyampaikan meski masih dalam rintisan namun pengelolaan tiga objek wisata sudah menunjukkan perkembangan signifikan. BUM Desa mulai mengelola 1 Januari lalu.

Menurut dia tiga objek wisata di Sendang bisa menjadi besar karena memiliki ciri khas yang tidak ada di objek wisata alam lainnya. Kekhasan itu dimiliki Puncak Joglo yang merupakan landasan terbang olahraga paralayang atau gantole tingkat internasional.

Event berkelas internasional digelar di Puncak Joglo rutin tiap tahun. Para atlet maupun pehobi dari berbagai negara, seperti Singapura, Korea, Belarusia, dan sebagainya kerap bermain paralayang di Sendang.

Advertisement

Dia melanjutkan tahun pertama ini pengelola memprioritaskan pembangunan fasilitas publik di Puncak Joglo. Fasilitas itu seperti musala berukuran 3 meter x 4 meter, tempat duduk, warung, ketersediaan air bersih, listrik, dan gasebo. Air bersih diperoleh dengan cara menyedot dari sumber air di belik sekitar 130 meter di bawah Puncak Joglo.

Air disedot menggunakan pompa air dan paralon dengan sistem tandon. Air dialirkan ke atas dan ditampung di empat tandon masing-masing berkapasitas 300 liter yang diletakkan di lokasi berbeda dari bawah hingga di dekat Puncak Joglo.

Pembangunan musala telah mencapai 99 persen dan ditargetkan dapat digunakan awal April. Kawasan Puncak Joglo akan dipasang delapan unit gasebo kayu di lokasi strategis. Pengelola sudah membuat satu gasebo. Sebanyak tujuh warung juga akan dibangun di lokasi. Pembangunan musala menelan biaya Rp30 juta.

Advertisement

Jika ditotal dengan anggaran pembangunan sarana lain, biaya jauh lebih tinggi. Biaya tersebut ditalangi perorangan terlebih dahulu, karena pendapatan selama dua bulan pengelolaan belum mencukupi.

BUM Desa hingga Februari lalu meraup laba bersih lebih dari Rp34 juta. Laba itu dari bagi hasil uang tiket masuk Rp2.500/orang. Pengunjung pada Januari sebanyak 12.533 orang dan Februari 8.925 orang.

“Kami tak main-main mengelola tiga objek wisata di Sendang. Ini modal kami untuk menyejahterakan masyarakat. Cita-cita luhur ini tak bisa terwujud kalau hanya main-main,” imbuh dia.

Advertisement

Kepala Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (DKOP) Wonogiri, Sentot Sujarwoko, sangat mengapresiasi upaya yang dilakukan BUM Desa Sendang Pinilih. Dia menilai perkembangan wisata di desa tersebut cukup pesat. Pihaknya berencana mengajak bekerja sama dalam pengembangan Wisata Waduk Gajah Mungkur.

Advertisement
Kata Kunci : Wisata Wonogiri
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif