Soloraya
Jumat, 24 Maret 2017 - 15:15 WIB

PEMBANGUNAN SOLO : Pengerjaan 3 Proyek Pengendalian Banjir Terhambat Cuaca

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Warga melintas di depan bangunan sisi selatan Bendung Karet yang mangkrak di Jl. Ahmad Yani, Solo, Senin (21/12/2015). Pemkot Solo membangun galeri sungai di bangunan tersebut. (JIBI/Solopos/Dok.)

Pembangunan Solo, pengerjaan 3 proyek pengendalian banjir terkendala cuaca.

Solopos.com, SOLO — Pengerjaan tiga proyek pengendalian banjir di Kota Bengawan terkendala cuaca, serta belum kelarnya program relokasi oleh Pemkot. Hingga kini, progres masing-masing pengerjaan proyek baru mencapai 15%.

Advertisement

Ketiga proyek pengendalian banjir itu meliputi manteling Kali Pepe, pembangunan parapet bantaran Sungai Bengawan Solo, dan pembangunan bendung karet Tirtonadi.

“Rata-rata baru 15%. Belum bisa kita kerjakan optimal, karena cuaca dan relokasi yang belum rampung,” kata Kuasa Pengguna Anggaran Pelaksana Jaringan Sumber Air (PJSA) BBWSBS, V. Untoro Kurniawan ketika dijumpai wartawan di Balai Kota Solo, Kamis (23/3/2017).

Dia menguraikan pengerjaan penguatan tebing Kali Pepe dengan metode manteling terpaksa dilakukan spot per spot. Manteling tersebut diutamakan dikerjakan di lokasi yang kondisinya kritis.

Advertisement

Manteling dimaksudkan untuk menambah daya tahan tebing dalam menahan arus Kali Pepe. Lokasi proyek ini bakal melewati 13 kelurahan di Kecamatan Banjarsari, Jebres dan Pasarkliwon. “Paket kedua pembangunan parapet dari Jurug hingga Mojo,” kata dia.

Pengerjaan parapet baru dikerjakan di wilayah pintu air Putat, Jurug, serta Sangkrah. Selain cuaca, pembangunan parapet terhambat belum kelarnya relokasi warga di bantaran Sungai Bengawan Solo. Begitu juga dengan paket ketiga, yakni restorasi bendung karet dan embung Tirtonadi. Warga yang bakal terdampak pembangunan tersebut hingga kini belum direlokasi oleh Pemkot.

“Pengerjaan kita sinergi dengan program relokasi Pemkot. Jadi kita kerjakan, spot mana dulu yang tidak ada kendala non teknisnya [bangunan warga bantaran sungai],” katanya.

Advertisement

Dia mengatakan proyek pengendalian banjir mulai dikerjakan sejak tahun lalu dan direncanakan hingga 2018 mendatang. Meski rata-rata pelaksanaan proyek kini baru mencapai 15%, pihaknya tetap optimistis akhir tahun progressnya bisa 60%. “April akan kita kebut dan maksimalkan karena sudah memasuki musim kemarau. Hujan seperti ini memang tidak bisa dikerjakan maksimal,” katanya.

Wali Kota F.X. Hadi Rudyatmo mengatakan terus berupaya mempercepat proses penyelesaian program relokasi warga bantaran. Rudy, sapaan akrabnya mengaku untuk penyelesaian relokasi di bantaran Sungai Bengawan Solo masih terhambat banyaknya pemilik bangunan berstatus hak milik (HM). Mereka belum menyepakati nilai ganti rugi lahan dan bangunan.

“Kami terus melakukan pendekatan. Mudah-mudahan pertengahan tahun bisa selesai sesuai harapan,” katanya.

Sedangkan untuk warga di bantaran Kali Pepe dan Kali Anyar yang bakal terdampak pembangunan embung dan bendung karet Tirtonadi, Pemkot menyiapkan rumah susun sewa sederhana (rusunawa). Selain itu Pemkot juga akan menawarkan kompensasi lahan dan bangunan pengganti seperti program relokasi warga bantaran Sungai Bengawan.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif