News
Jumat, 24 Maret 2017 - 19:30 WIB

KARTU INDONESIA SEHAT : Jokowi: Kalau Tidak Dilayani, Lapor Saya!

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi Kartu Indonesia Sehat (KIS) dan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS). (JIBI/Solopos/Antara/Fanny Octavianus)

Jokowi menyarankan jika pengguna Kartu Indonesia Sehat (KIS) tak dilayani, masyarakat bisa melapor langsung kepadanya.

Solopos.com, MANDAILING NATAL — Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan bahwa masyarakat pengguna Kartu Indonesia Sehat (KIS) harus dilayani dengan baik. Bahkan, jika pengguna KIS merasa tidak mendapat pelayanan sebagaimana mestinya, Jokowi meminta agar dilaporkan langsung kepadanya.

Advertisement

“Kalau tidak dilayani dengan baik, laporkan ke Bupati, Gubernur dan Menteri Kesehatan. Kalau tidak mempan, lapor ke saya,” tegas Presiden saat kunjungan kerja di Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatra Utara, Jumat (24/3/2017).

Jokowi melakukan kunjungan kerja ke dua kabupaten di Provinsi Sumatra Utara, yakni Tapanuli Tengah (Tapteng) dan Mandailing Natal (Madina) pada 23-25 Maret 2017. Salah satu agenda yang dilakukan adalah penyerahan Kartu Indonesia Pintar (KIP), Kartu Indonesia Sehat (KIS), Pemberian Makanan Tambahan (PMT), dan Program Keluarga Harapan (PKH), dalam kesempatan yang sama di Tapteng.

Keterangan resmi Pemprov Sumut menyebutkan, dalam kunjungan kerja ini Presiden Jokowi didampingi sejumlah menteri Kabinet Kerja dan Gubernur Sumut Tengku Erry Nuradi. Sedangkan agenda tersebut dihelat di Lapangan Merdeka Barus.

Advertisement

Bantuan diserahkan kepada pelajar, ibu hamil, balita, dan keluarga kurang mampu. Bantuan PMT diberikan kepada 25 orang balita, 25 ibu hamil dan 150 pelajar.

“Saya titip agar bantuan yang diberikan benar-benar digunakan untuk menyiapkan generasi ke depan yang lebih baik, yang sehat dan pintar agar bisa bersaing dengan negara lain,” tutur Jokowi.

Adapun bantuan KIP diserahkan kepada 156 pelajar SD, 126 pelajar SMP, 162 pelajar SMA, dan 103 pelajar SMK. Para pemegang KIP menerima bantuan Rp450.000 per tahun bagi pelajar SD, Rp750.000 bagi pelajar SMP, serta Rp1 juta untuk SMK dan SMA.

Advertisement

“Uang itu harus dipakai untuk hal-hal yang berkaitan dengan sekolah dan pendidikan. Bisa dipakai untuk beli buku, seragam sepatu, tas. Tidak boleh untuk beli pulsa. Janji ya, kalau dibelikan pulsa kartunya dicabut.”

Sedangkan bantuan KIS diserahkan kepada 150 orang. Mereka yang memiliki kartu ini apabila sakit bisa menggunakannya untuk berobat gratis ke Puskesmas. Namun untuk penyakit yang lebih serius harus dirujuk ke rumah sakit. Sementara penerima bantuan PKH mendapat Rp1.890.000 per tahun dan bisa diambil sebanyak empat kali untuk kebutuhan gizi anak, sekolah dan tambahan modal usaha.

Pemberian KIS, KIP, PMT, dan PKH juga akan dilakukan Presiden di Tapian Siri-Siri dan Taman Raja Batu di Kabupaten Madina pada Sabtu (25/3/2017). Agenda tersebut akan dilakukan setelah sebelumnya Jokowi meresmikan pembangunan gedung asrama santri putri di Pondok Pesantren Musthafawiyah, Purba Baru, Madina.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif