SOLOPOS.COM - Halaman Soloraya Harian Umum Solopos edisi Kamis, 23 Maret 2017.
Berita tentang perubahan jadwal railbus Batara Kresna menjadi headline halaman Soloraya Harian Umum Solopos, Kamis (23/3/2017).
Solopos.com, SOLO – PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasional (Daops) VI Yogyakarta mengubah jadwal perjalanan railbus atau bus rel Batara Kresna mulai 1 April.
Jadwal perjalanan Batara Kresna dimajukan dua jam dari jadwal keberangkatan semula. Sebelumnya Batara Kresnaberangkat dari Stasiun Purwosari, Solo, pada pukul 06.00 WIB, kini diubah menjadi pukul 04.00 WIB.
Manajer Humas PT KAI Daops VI Yogyakarta, Eko Budianto, mengatakan perubahan jadwal Batara Kresnadidasari atas evaluasi manajemen PT KAI VI Yogyakarta sejak bus rel tersebut dioperasikan pada 2015. Salah satunya adalah mempertimbangkan warga Wonogiri yang bekerja di Solo.
Manajer Humas PT KAI Daops VI Yogyakarta, Eko Budianto, mengatakan perubahan jadwal Batara Kresnadidasari atas evaluasi manajemen PT KAI VI Yogyakarta sejak bus rel tersebut dioperasikan pada 2015. Salah satunya adalah mempertimbangkan warga Wonogiri yang bekerja di Solo.
Berita tentang berubahnya jadwal railbus Batara Kresna ini menjadi berita utama halaman Soloraya Harian Umum Solopos, hari ini, Kamis (23/3/2017). Selain itu ada juga berita tentang tujuh pengidap HIV/AIDS di Sragen meninggal dunia dalam tujuh bulan terakhir. Kemudian ada liputan mengenai Gebyar PAUD 2017 yang diselenggarakan di Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ). Berita tentang proyek penanganan banjir menjadi berita utama di halaman Kota Solo.
Simak cuplikan berita halaman Soloraya Harian Umum Solopos, hari ini, Kamis 23 Maret 2017;
Tujuh pengidap Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) asal Sragen meninggal dunia dalam periode Januari-Maret 2017. Jumlah ini mendekati jumlah pengidap AIDS yang meninggal dunia pada 2016 lalu yakni 11 orang.
Ketua Program Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Sragen, Wahyudi, memperkirakan jumlah pengidap AIDS yang meninggal dunia bertambah pada tahun ini. Dengan adanya tambahan tujuh orang itu maka jumlah warga pengidap AIDS yang meninggal dunia menjadi 94 orang terhitung sejak 2000. “Sekarang baru Maret 2017, sudah ada tujuh pengidap AIDS yang meninggal dunia. Data itu baru dilaporkan oleh LSM pendamping ODHA [Orang Dengan HIV/AIDS] dan Kelompok Dukungan Sebaya (KDS). Dua di antaranya warga Sumberlawang dan Masaran,” kata Wahyudi saat ditemui wartawan di Karangmalang, Sragen, Rabu (22/3/2017).
Simak selengkapnya: epaper.solopos.com/
GEBYAR PAUD 2017: Mengajak Anak-anak Berkompetisi dengan Bermain
Kingly Esra Simanjuntak bersama tiga temannya, Joses O. Seng, Axelino Kevin Hartanto, dan Jonathan Putra Judianto, tampak asyik menyusun balok-balok kayu beragam bentuk, Rabu (22/3/2017).
Dengan balok-balok kayu tersebut, keempat siswa Taman Kanak-kanak (TK) Kristen Widya Wacana Jamsaren, Solo itu, membuat miniatur Kebun Binatang Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) Solo, lengkap dengan gerbang masuk, loket, kandang-kandang hewan, kolam, jembatan, hingga Taman Gesang.
Simak selengkapnya: epaper.solopos.com/
PROYEK PENANGANAN BANJIR: 125 Rumah Warga Harus Dibongkar
Pemerintah Kecamatan Jebres memastikan lebih dari 100 rumah di Kelurahan Gandekan, Jebres akan dibongkar karena terdampak proyek Penanganan Banjir Kota Solo paket 1 (Kali Pepe Hilir).
Camat Jebres, Tamso, mengatakan ratusan rumah warga Gandekan harus dibongkar karena berada di garis sempadan sungai. Sebagian rumah bahkan dibangun hingga menjorok ke bibir sungai. Dia menyebut Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Sungai (BBWSBS) dan Pemerintah Kota (Pemkot) Solo menghendaki ratusan rumah tersebut dibongkar untuk pelaksanaan proyek perkuatan tebing Kali Pepe Hilir.
Simak selengkapnya: epaper.solopos.com/