Entertainment
Rabu, 22 Maret 2017 - 11:10 WIB

Malaysia Akan Tayangkan Beauty and the Beast, Tanpa Sensor!

Redaksi Solopos.com  /  Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Beast dan Belle di Beauty and the Beast (Today.com)

Film Beauty and the Beast bakal dirilis di Malaysia tanpa penyensoran.

Solopos.com, KUALA LUMPUR — Film blockbuster Walt Disney Beauty and the Beast akan dirilis di Malaysia bulan ini tanpa memotong adegan. Sebelumnya, badan sensor film Malaysia sempat menerapkan kebijakan pembatasan tayangan, hingga yang paling parah film ini dilarang tayang di Negeri Jiran.

Advertisement

Badan sensor Malaysia pekan lalu melarang penayangan film itu di negara bermayoritas muslim itu jika Disney tidak menghapus adegan gay di mana homoseksualitas tidak disarankan oleh para pemuka agama di Malaysia.

(Baca Juga: Satu Pekan Rilis, Beauty and the Beast Cetak Rekor Box Office)

Disney menolak memotong adegan dan distributor lokal meminta dewan sensor meninjau ulang keputusan itu. “Kami sangat senang mengumumkan bahwa film Disney “Beauty and the Beast” kini telah disetujui untuk dirilis di Malaysia tanpa memotong adegan, dengan rating PG13,” kata perwakilan perusahaan ini sebagaimana dilansir Reuters, Rabu (22/3/2017).

Advertisement

Rating PG13 berarti bimbingan orang tua diperlukan untuk anak dibawah 13 tahun. Badan sensor tidak segera memberi komentar tentang keputusannya itu.

Dibintangi Emma Watson sebagai Belle yang jatuh cinta kepada Beast, film ini memiliki karakter gay untuk pertama kalinya dalam sejarah Disney.

Karakter itu, LeFou, yang merupakan teman akrab dari tokoh jahat utama pada film ini, Gaston, memicu beberapa kelompok di seluruh dunia memboikotnya.

Advertisement

(Baca Juga: Tiga Kartun Disney Direebot Jadi Live Action, Susul Beauty and the Best)

Film ini meraup 170 juta dolar AS selama akhir pekan debutnya di Amerika Utara, dan menjadi rekor baru untuk penghasilan terbesar debut film pada Maret.

Malaysia sebelumnya telah memblokir film-film Hollywood yang dianggap sensitif secara agama, seperti The Prince of Egypt pada 1998, yang menggambarkan kisah Alkitab dari Musa, dan Babe pada 1995, yang menampilkan babi sebagai tokoh utama di mana babi haram bagi muslim.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif