News
Selasa, 21 Maret 2017 - 22:00 WIB

Ke Amerika, Warga Timur Tengah Dilarang Bawa Gadget Selain Ponsel

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Donald Trump berpidato saat inaugurasi Presiden AS, Jumat (20/1/2017) waktu setempat. (JIBI/Reuters/Yuri Gripas)

Warga Timur Tengah dilarang membawa gadget lebih besar dari ponsel yang lebih baik daripada ponsel.

Solopos.com, JAKARTA — Pemerintah AS di bawah Donald Trump mengonfirmasi pemberlakuan batasan baru terhadap pendatang. Batasan itu terkait perangkat elektronik yang bisa dibawa pengunjung dalam penerbangan ke Amerika Serikat dari 10 bandara di negara-negara Timur Tengah dan Afrika Utara.

Advertisement

Departemen Keamanan Dalam Negeri Amerika mewajibkan penumpang pesawat dari beberapa negara antara lain Jordania, Mesir, Turki, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Kuwait, Moroko, dan Qatar untuk melakukan pengecekan terhadap seluruh perangkat elektonik yang lebih besar dari ponsel, termasuk tablet, laptop, DVD portabel, dan kamera. Hal ini dilakukan dengan alasan mencegah ancaman teror.

Adapun sejumlah bandara yang terkena dampak peraturan ini adalah bandara-bandara di Amman, Kuwait, Doha, Dubai, Istanbul, Abu Dhabi, Kasablanka, Moroko, Riyadh, Jeddah, dan Arab Saudi. Amerika membantah keputusan ini ada hubungannya dengan usaha Donald Trump untuk menerapkan larangan perjalanan bagi warga negara dari enam negara berpenduduk mayoritas Muslim ke Negeri Paman Sam tersebut.

Seorang juru bicara Departemen Keamanan Dalam Negeri mengatakan pemerintah Amerika tidak menargetkan negara-negara tertentu. Penentuan bandara terdampak dilakukan dengan berlandaskan pada evaluasi intelijen. Sementara itu, Turkish Airline mengonfirmasi bahwa pihaknya menjadi salah satu maskapai yang terdampak atas peraturan ini.

Advertisement

“Otoritas setempat telah memutuskan bahwa perangkat elektronik yang berukuranlebih besar dari ponsel atau ponsel pintar tidak diizinkan untuk dibawa ke dalam kabin,” sebuh maskapai tersebut dalam sabuah pernyataan seperti dilaporkan Reuters, Selasa (21/3/2017).

Selain Turkish Airlines, maskapai Emirates juga mengalami hal yang sama.

Advertisement
Advertisement
Kata Kunci : Donald Trump
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif