Soloraya
Selasa, 21 Maret 2017 - 19:40 WIB

INFRASTRUKTUR SUKOHARJO : Awas, Talut Sayap Jembatan Sungai Jlantah Nguter Ambrol

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Talut sayap jembatan Sungai Jlantah, Desa Kepuh, Kecamatan Nguter, Sukoharjo, longsor akibat banjir awal Maret lalu. Foto diambil Selasa (21/3/2017). (Trianto Hery Suryono/JIBI/Solopos)

Infrastruktur Sukoharjo, talut sayap jembatan di Sungai Jlantah, Nguter, ambrol.

Solopos.com, SUKOHARJO — Talut sayap jembatan di Sungai Jlantah, Desa Kepuh, Kecamatan Nguter, Sukoharjo, ambrol saat hujan deras, awal Maret lalu. Pemerintah Desa Kepuh membutuhkan anggaran Rp150 juta untuk memperbaiki kerusakan talut itu.

Advertisement

Untuk  tahap awal pemerintah desa akan menguruk kembali tanah yang terbawa arus. Tanah uruk akan diratakan dengan ketinggian bibir talut kemudian akan merenovasi talut sayap jembatan.

Kepala Desa Kepuh, Marimo Bambang Wijanarko, Selasa (21/3/2017), mengatakan perbaikan tebing atau fondasi talut mendesak dilakukan. “Jika turun hujan dan banjir bisa jadi talut sayap jembatan ambrol karena kondisi fondasi sudah tergerus.”

Dia mengatakan jika banjir kembali melanda dikhawatirkan jembatan patah dan air menggenangi lahan persawahan dan rumah warga. Menurutnya, patahnya jembatan dikarenakan tiang jembatan juga terdesak sampah yang menumpuk.

Advertisement

“Dibutuhkan dana Rp150 juta untuk memperbaiki kerusakan tersebut. Kami akan berupaya menghimpun dana swadaya terlebih dahulu. Hal terpenting pengurukan tanah segera dilakukan agar talut sayap jembatan tidak ambrol,” jelasnya.

Marimo bercerita hingga Selasa banjir sudah dua kali terjadi di Sungai Jlantah. Banjir kali kedua menghanyutkan serumpun bambu yang menutup tiang jembatan. Akibatnya air meluap ke jembatan dan menggerus tanah di sayap jembatan.

“Semangat gotong-royong masyarakat Kepuh tinggi. Apalagi sudah membentuk kelompok Ngrekso Lepen Indah Sinawang.”

Advertisement

Ketua Badan Perwakilan Desa (BPD) Kepuh, Awieg Suwignyo, mengatakan kerusakan fondasi talut dan tebing Jembatan Jlantah sudah dilaporkan ke pemerintah kecamatan. “Pemerintah kecamatan sudah mengetahui kondisi ini karena pemerintah desa sudah melaporkan. Petugas dari Kecamatan Nguter juga sudah mengecek dan berkoordinasi. Mudah-mudahan segera mendapatkan penanganan agar jembatan penghubung antardukuh ini tidak terputus.”

Awieg menjelaskan hulu Sungai Jlantah berada di Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar. “Kami akan gerakkan restorasi sungai. Kegiatan resik-resik sampah sungai terus dilakukan hingga ke hulu Sungai Jlantah di Sanggrahan, Sukoharjo. Debit air Sungai Jlantah cukup besar karena menjadi muara air dari arah Karanganyar.”

Pengamatan Solopos.com, kondisi fondasi talut lama sayap jembatan sisi selatan seperti menggantung. Di sebelah baratnya tebing tanah longsor. Kondisi serupa terjadi di sayap sebelah utara. Namun, kondisi sayap di sisi utara lebih ringan dibanding sisi selatan. Tanah uruk talut sisi utara longsor sedalam satu meter.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif