Soloraya
Senin, 20 Maret 2017 - 08:10 WIB

PENDIDIKAN SRAGEN : Lebih dari 600 Kasek bakal Dimutasi

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Bupati Yuni Sukowati meresmikan Musala Al Hikmah dengan memotong untaian melati di pintu masuk musala di SMPN 1 Plupuh, Sragen, itu, Sabtu (18/3/2017). (Tri Rahayu/JIBI/Solopos)

Pendidikan Sragen, lebih dari 600 kepala SD dan SMP bakal dimutasi.

Solopos.com, SRAGEN — Lebih dari 600 kepala sekolah (kasek) jenjang SD dan SMP di Bumi Sukowati segera dimutasi. Setiap kasek yang akan dimutasi wajib memiliki sertifikat lulus dari Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah (LP2KS).

Advertisement

Rencana mutasi kasek tersebut disampaikan Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati saat meresmikan Musala Al Hikmah SMPN 1 Plupuh, Sragen, Sabtu (18/3/2017). “Sebentar lagi akan ada mutasi atau rolling atau pengangkatan kepala sekolah baru untuk jenjang pendidikan SD dan SMP. Pengangkatan dan mutasi dilakukan sesuai dengan aturan perundang-undangan yang berlaku,” ujar Yuni, sapaan akrabnya, di hadapan ratusan guru dan kepala sekolah di SMPN 1 Plupuh.

Yuni sudah memikirkan rencana tersebut bersama pejabat terkait. Dia menyatakan tidak ada aspek negatif apalagi muatan politis dalam mutasi atau pengangkatan kasek itu.

Advertisement

Yuni sudah memikirkan rencana tersebut bersama pejabat terkait. Dia menyatakan tidak ada aspek negatif apalagi muatan politis dalam mutasi atau pengangkatan kasek itu.

Dia menjelaskan yang namanya tour of duty itu penting dilakukan bagi kasek yang sudah menjabat empat tahun. Bagi kasek yang sudah menjabat delapan tahun, kata dia, sudah waktunya diganti dengan tenaga pengajar lainnya. “Tunggu tanggal mainnya!” ujarnya.

Yuni mengatakan mutasi atau pengangkatan kasek baru diberlakukan untuk lebih dari 500 SD dan lebih dari 100 SMP di Sragen. Dia menyampaikan untuk mutasi kasek SD tidak perlu ada tes tertentu tetapi bagi kasek SMP harus ada persyaratan tertentu.

Advertisement

“Atas dasar itu, kami memberi syarat kasek yang lulus atau pernah mengikuti tes di LP2KS. Bagi mereka yang belum pernah mengikuti tes di LP2KS terpaksa tidak bisa ikut mutasi atau pengangkatan. Soalnya ada guru yang pernah lulus LP2KS tetapi belum sempat diangkat jadi kepala sekolah. Ada pula guru yang dulu pernah jadi kepala sekolah,” katanya.

Yuni menyampaikan mutasi dan pengangkatan kasek baru bertujuan untuk penyegaran. Calon kasek baru ditujukan untuk mengisi banyaknya kekosongan kasek di sejumlah sekolah. Yuni enggan menyebut jumlah sekolah yang kosong.

“Bagi kasek yang menjabat dua tahun sebenarnya bisa ikut rolling tetapi ada alasan tertentu. Untuk menjadi kasek itu minimal berumur 45 tahun kalau mengacu pada peraturan daerah,” tambahnya.

Advertisement

Kepala SMPN 1 Plupuh, Priyadi, mengaku siap dimutasi ke mana pun. Dia memilih mengalir mengikuti air karena sudah menjabat sebagai kepala sekolah selama enam tahun dan pernah menjadi kepala desa selama 16 tahun.

“Saya itu mau diapakan, mau dipindah kemana pun oke-oke saja. Tetap di sini [SMPN 1 Plupuh] juga tidak masalah,” ujarnya.

Kepala SMPN 1 Sumberlawang, Sumarno, pun siap dimutasi ke sekolah lain. Selain di SMPN 1 Sambungmacan, Sumarno, juga menjabat Kepala SMPN 4 Satu Atap Sumberlawang. “Saya sudah menjabat kepala sekolah di dua SMP itu selama empat tahun. Kalau mau dimutasi ya siap-siap saja,” tuturnya.

Advertisement

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif