Soloraya
Senin, 20 Maret 2017 - 08:00 WIB

Pemandian Tirto Mulyono Klaten segera Dibangun, Tanah Kas Desa Jadi Waterboom

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pemandian Tirto Mulyono di Desa Pluneng, Kecamatan Kebonarum, Klaten. (Taufiq Sidik Prakoso/JIBI/Solopos)

Pemandian Tirto Mulyono, Kebonarum, Klaten, segera dibangun. Tahap pertama adalah waterboom yang dibangun di tanah kas desa.

Solopos.com, KLATEN — Rencana pengembangan Pemandian Tirto Mulyono, Desa Pluneng, Kecamatan Kebonarum bakal diprioritaskan pada pembangunan waterboom. Pengembangan itu dilakukan dengan memanfaatkan tanah kas desa.

Advertisement

Kepala Dinas Pariwisata Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) Klaten, Joko Wiyono, mengatakan detail engineering design (DED) pengembangan Pemandian Tirto Mulyono sudah dibuat. Anggaran sekitar Rp2 miliar sudah dialokasikan guna pengembangan pemandian itu.

“Kami sudah menyampaikan ke kepala desa setempat. Dari desa itu berkeinginan untuk waterboom dulu. Dari sisi kami sebenarnya untuk pengembangan kolam renang karena potensi awal di sana itu air. Kemudian diputuskan untuk membuat waterboom dulu. Pada 2018 dilanjutkan pada pengembangan kolam renang,” kata Joko saat ditemui di Setda Klaten belum lama ini.

Joko mengatakan pengembangan pemandian dilakukan dengan memperluas kawasan Tirto Mulyono. Sekitar empat patok sawah bakal dibebaskan untuk pengembangan tersebut. Sebagai tahap awal, tanah kas desa yang berdampingan dengan pemandian itu bakal dimanfaatkan untuk pengembangan waterboom. “Jadi untuk tahun ini sifatnya hanya tukar guling tanah kas desa. Belum sampai pada pembebasan lahan milik warga,” katanya.

Advertisement

Terkait pengelolaan, Joko mengatakan bakal ada pembicaraan lebih lanjut terkait pengelolaan pemandian itu. “Pemkab sifatnya fasilitasi. Kalau soal pengelolaan nanti dibicarakan lagi. Yang jelas tujuan kami pengembangan itu untuk kesejahteraan masyarakat,” urai dia.

Lebih lanjut, Joko menjelaskan pengembangan destinasi wisata di Pluneng untuk mengimbangi destinasi yang sudah ada di Kabupaten Bersinar. “Destinasi wisata itu butuh keseimbangan. Di wilayah utara sudah ada, ini kami kembangkan di wilayah tengah serta barat,” ungkapnya.

Kepala Desa Pluneng, Wahyudi, mengatakan pemandian bakal diperluas pada sisi selatan dan barat yang masih berupa area persawahan. Lahan milik warga seluas 7.500 meter persegi serta tanah kas desa seluas 8.000 meter persegi menjadi sasaran perluasan pemandian itu. Pengembangan awal dilakukan pada lahan milik kas desa.

Advertisement

Terkait pengelolaan pemandian setelah dibangun, Wahyudi meminta agar pengelolaan bisa diserahkan ke BUM desa. Hal itu dimaksudkan agar keberadaan Tirto Mulyono tetap bisa menyumbang pendapatan ke desa serta berimbas pada kesejahteraan masyarakat setempat.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif