Soloraya
Sabtu, 18 Maret 2017 - 11:15 WIB

Di Boyolali Masih Ada Perawat Bergaji di Bawah UMK

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Foto ilustrasi. (JIBI/Harian Jogja/Reuters)

Kesejahteraan perawat di Boyolali masih ada yang bergaji di bawah UMK.

Solopos.com, BOYOLALI — Profesi keperawatan sangat menjanjikan karena banyak instansi kesehatan yang membutuhkan. Sayangnya, tingkat kesejahteraan perawat belum terlalu diperhatikan dengan masih adanya perawat yang menerima gaji di bawah upah minimum kabupaten/kota (UMK).

Advertisement

Di Boyolali misalnya hingga kini masih banyak perawat belum menerima gaji sesuai ketentuan UMK Boyolali senilai Rp1.519.289. Ketua Panitia HUT ke-43 Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Boyolali, Sumaryoko, mengatakan pihaknya terus mendorong agar instansi kesehatan lebih memperhatikan kesejahteraan para perawat.

“Kerja perawat cukup berat, selain harus bertugas penuh juga rentan tertular penyakit. Selain itu, untuk menjadi perawat juga dibutuhkan keahlian khusus,” ujar dia, Jumat (17/3/2017).

Sumaryoko mengakui kesejahteraan perawat sudah mulai diperhatikan dibandingkan sebelumnya. “Memang sementara ini masih banyak yang belum tapi mulai menuju UMK dan kami terus mendorong itu,” imbuh dia.

Advertisement

Untuk diketahui, di Boyolali saat ini terdapat 850-an perawat yang tergabung dalam DPD PPNI Boyolali. Sebagian di antaranya telah menyandang status PNS.

Kepala Dinas Koperasi dan tenaga Kerja (Dinkopnaker) Boyolali Agus Partono saat dimintai komentar mengatakan pada prinsipnya pihaknya akan melakukan peringatan kepada instansi atau perusahaan yang tidak menerapkan UMK. “Prinsip, perusahaan yang melanggar peraturan mengenai UMK ini ditegur,” kata dia singkat.

Sementara itu, peringatan HUT ke-43 PPNI di Boyolali ditandai dengan kegiatan cuci tangan massal yang dipusatkan di Puskesmas Sambi, Jumat. Kegiatan cuci tangan massal diikuti sekitar 300-an peserta dari kalangan perawat, masyarakat, dan para pelajar. Kegiatan ini juga sebagai kampanye membiasakan cuci tangan dalam upaya mencegah penyakit.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif