Soloraya
Jumat, 17 Maret 2017 - 17:15 WIB

PERTANIAN BOYOLALI : Revitalisasi Irigasi Waduk Cengklik Butuh Rp60 Miliar

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (dok/JIBI/Solopos)

Pertanian Boyolali disokong saluran irigasi dari Waduk Cengklik.

Solopos.com, BOYOLALI – Anggaran senilai sekitar Rp60 miliar dibutuhkan untuk membiayai proyek revitalisasi saluran irigasi Waduk Cengklik. Dana itu untuk memperbaiki kerusakan saluran irigasi dari titik nol hingga ke lokasi terjauh, yakni Desa Giriroto, Ngemplak.

Advertisement

Demikian mengemuka dalam rapat Gabungan Perkumpulan Petani Pengelola Air (GP3A) dengan sejumlah pejabat lintas dinas kabupaten dan Provinsi Jawa Tengah, Rabu (15/3/2017), di Boyolali.

Dalam rapat tersebut terungkap perbaikan saluran irigasi di sepanjang Waduk Cengklik meliputi pengerukan tingginya sedimentasi, pengadaan pintu air, perbaikan talut, dan tanggul, serta pengadaan prasarana lainnya.

“Jika dihitung keseluruhan, maka total anggaran untuk revitalisasi saluran irigasi Waduk Cengklik mencapai Rp60 miliar,” ujar Ketua GP3A Tri Mandiri, Samidi, dalam rapat tersebut.

Advertisement

Dia mengatakan GP3A dan para petani akan bersatu untuk mengajukan anggaran ke APBN melalui pemerintah pusat. “Karena ini program besar untuk pengembalian kejayaan petani, maka petani sepakat akan sowan ke Pak Presiden Jokowi,” jelasnya.

GP3A optimistis Presiden Jokowi mendukung upaya petani Boyolali untuk merevitalisasi saluran irigasi Waduk Cengklik itu. Sementara itu, GP3A juga segera menyalurkan anggaran Rp800 juta untuk perbaikan saluran irigasi Irobayan dari Waduk Cengklik.

Dana Rp800 juta itu berasal dari bantuan Water and Irrigation Sector Managemment Program Phase (WISMPP), sebuah lembaga penyalur bantuan bank dunia untuk program stimulasi terhadap kemampuan lembaga dan institusi pelaksana pengelolaan sumber daya air secara berkelanjutan.

Advertisement

Berdasarkan data yang dimiliki GP3A, total panjang saluran irigasi dari Waduk Cengklik mencapai sekitar 38 km. Saluran itu terdiri dari
pintu Waduk sebelah kiri, sebelah kanan, dari Irobayan, dan Watu Leser. Saluran terpanjang berada di pintu Waduk Cengklik sebelah kiri
yang mencapai 17 km dan pintu Waduk sebelah kanan mencapai 10 km.

Koordinator Perwakilan Balai (Koperbal) Pengawas Sumber Daya Air (PSDA) Cemoro, Bambang Eko Jatmoko, menyambut gembira tekad para petani untuk merevitalisasi saluran irigasi Waduk Cengklik.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif