Soloraya
Jumat, 17 Maret 2017 - 23:40 WIB

HIV/AIDS SRAGEN : Pengidap AIDS asal Sumberlawang Meninggal Dunia

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

HIV/AIDS Sragen, seorang wanita pengidap AIDS asal Sumberlawang meninggal dunia.

Solopos.com, SRAGEN — Seorang wanita berusia 65 tahun asal Sumberlawang meninggal dunia akibat komplikasi penyakit yang disebabkan Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS).

Advertisement

Meninggalnya warga Sumberlawang pada pekan lalu itu menambah panjang daftar warga Sragen yang meninggal akibat AIDS. Sejak 2000 hingga 2016, ada 87 warga Sragen yang meninggal dunia karena AIDS.

Wanita itu meninggal dunia setelah mendapat perawatan intensif di RSUD dr. Moewardi Solo. Penularan HIV/AIDS itu diduga berasal dari suaminya yang lebih dulu meninggal dunia beberapa tahun sebelumnya.

“Menurut keterangan yang saya peroleh dari perangkat desa setempat, suami wanita itu bekerja di luar Jawa. Kemungkinan dia mendapat HIV dari luar Jawa lalu menularkan kepada istrinya. Inilah dampak buruk bila penyakit AIDS itu disembunyikan rapat-rapat. Seandainya sejak awal terdeteksi, tentu bisa dilakukan pencegahan penularan ke orang lain,” terang Ketua Program Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Sragen Wahyudi kepada Solopos.com, Jumat (17/3/2017).

Advertisement

Total ada 592 warga Sragen yang terinfeksi Human Immunodeficiency Virus (HIV)/AIDS sejak 2000 hingga 2016. Tahun lalu ada 163 kasus temuan baru masing-masing 99 kasus infeksi HIV dan 64 kasus infeksi AIDS.

Angka itu mengalami penurunan dibandingkan pada 2015 yakni 173 kasus temuan baru masing-masing 53 kasus infeksi HIV dan 120 infeksi AIDS. Pada 2016 lalu terdapat 11 kasus kematian karena AIDS atau mengalami penurunan dibanding pada 2015 dengan 12 kasus.

“Pada 2017 ini, saya baru mendapat laporan lisan adanya empat temuan kasus baru [HIV/AIDS]. Mereka adalah para PSK di Gunung Kemukus. Namun, sampai sekarang saya belum menerima laporan tertulisnya,” jelas Wahyudi.

Advertisement

Warga yang terinfeksi HIV/AIDS itu didominasi kalangan wiraswasta dengan 171 orang. Ibu rumah tangga menduduki urutan kedua dengan 137 orang. Disusul PSK 70 orang, buruh 54 orang, petani 38 orang, dan lain-lain.

“Faktor heteroseksual paling besar terkena risiko tertular HIV/AIDS sebanyak 557 orang. Disusul faktor kelahiran 14 orang, homoseksual 11 orang, dan IDU [Intravenous Drugs User] 10 orang,” terang Wahyudi.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif