Soloraya
Kamis, 16 Maret 2017 - 01:30 WIB

KEPEGAWAIAN KARANGANYAR : Seleksi Perdes Lancar, Warga Plosorejo Ingatkan Jauhi Pungli Lewat Spanduk

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Spanduk bernada peringatan tentang pungutan liar (pungli) dipasang Masyarakat Peduli Plosorejo di Desa Plosorejo, Matesih, Karanganyar, Rabu (15/3/2017 )itu. (Kurniawan/JIBI/Solopos)

Kepegawaian Karanganyar, proses seleksi perangkat desa diwarnai pemasangan spanduk jauhi pungli.

Solopos.com, KARANGANYAR — Tes seleksi susulan perangkat desa (perdes) di Kabupaten Karanganyar yang memperebutkan 137 jabatan, Rabu (15/3/2017), secara umum berlangsung lancar dan tertib.

Advertisement

Di di Plosorejo, Matesih, warga mengingatkan agar penyelenggaran maupun peserta menjauhi pungutan liar (pungli). Hal itu disampaikan lewat spanduk yang dipasang di beberapa lokasi.

Spanduk itu dipasang oleh sekelompok orang yang mengatasnamakan Masyarakat Peduli Plosorejo. Pantauan Solopos.com, ada tiga spanduk yang dipasang.

Advertisement

Spanduk itu dipasang oleh sekelompok orang yang mengatasnamakan Masyarakat Peduli Plosorejo. Pantauan Solopos.com, ada tiga spanduk yang dipasang.

Dua spanduk berbeda dipasang di depan Balai Desa Plosorejo dan satu spanduk dipasang di pinggir jalan Matesih-Karanganyar. Spanduk dengan warna dasar merah itu bertuliskan peringatan terhadap praktik pungli.

Di spanduk berbeda bertuliskan poin-poin harapan ihwal proses seleksi perdes. Ketua Panitia Seleksi Perdes Plosorejo, Sartono, 52, saat diwawancara Solopos.com, mengaku tidak tahu siapa yang memasang spanduk-spanduk itu dan apa maksud pemasangan spanduk tersebut.

Advertisement

Sartono mengaku selama ini bekerja sesuai aturan main dan tak memungut biaya dalam proses seleksi perdes. Menurut dia, tak ada mahar dari peserta untuk bisa lolos menjadi sekdes.

Keberadaan beberapa spanduk bernada sindiran tersebut, menurut Sartono, justru menjadi cambuk bagi panitia untuk bekerja sebaik mungkin, transparan, dan merujuk aturan main yang ada. “Kalau penafsiran kami, selaku panitia, ya agar kami bekerja lebih jujur, lebih amanah, lebih baik, dan bersemangat. Kalau tidak salah spanduk itu dipasang tiga hari lalu,” sambung dia.

Penuturan senada disampaikan Kades Plosorejo, Giyarti, saat ditemui Solopos.com di sela-sela seleksi perdes. Menurut dia, spanduk sengaja tidak dicopot untuk mengantisipasi timbulnya gejolak.

Advertisement

“Spanduk-spanduk itu dipasang Minggu malam, kami tahunya Senin pagi. Tidak tahu siapa yang memasang. Sengaja tidak dicopot agar tak terjadi hal-hal yang tak diinginkan,” aku dia.

Kepala Bagian Pemerintahan Desa Setda Karanganyar, Timotius Suryadi, mengatakan hingga pukul 15.00 WIB tidak ada laporan ihwal terjadinya gangguan penyelenggaraan tes seleksi perdes. Menurut dia, beberapa tim diterjunkan untuk memantau pelaksanaan tes di 99 desa di 16 kecamatan.

“Bersyukur tes berlangsung aman, lancar, tertib. Mudah-mudahan tanpa ekses,” ujar dia.

Advertisement

Timo, panggilan akrabnya, mengatakan seluruh jabatan perdes yang kosong ada pelamarnya. Tapi dia belum bisa memastikan apakah seluruh jabatan kosong berhasil diisi atau tidak.

“Sebagian sudah ada hasilnya, sebagian masih proses tes wawancara. Kan tesnya dibagi dua, tes tertulis dan wawancara. Mudah-mudahan semua jabatan berhasil diisi,” harap dia.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif