Bersaksi di sidang Ahok, sopir Ahok bercerita dirinya pernah disuruh salat oleh majikannya.
Solopos.com, JAKARTA — Sopir Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menyampaikan keterangan sebagai saksi fakta dalam sidang lanjutan kasus dugaan penistaan agama di Auditorium Kementerian Pertanian, Jakarta, Selasa (14/3/2017). Dia menyampaikan beberapa kepribandian Ahok yang salah satunya tidak pernah marah-marah kepadanya.
Suyanto, yang berasal dari Belitung Timur, mengungkapkan kegiatan kesehariannya sebagai sopir Ahok dan hubungannya dengan keluarga Ahok. “Sering dimintain tolong saat Pak Ahok pulang, mengantar jalan-jalan keluarga, kunjungan ke keluarganya, terus menjenguk mantan gurunya yang sakit, sampai sekarang masih terbaring, masih ditengok,” katanya.
Ketua Majelis Hakim Dwiarso Budi Santiarto kemudian bertanya kepada Suyanto. “Apakah terdakwa suka marah-marah?” tanya hakim. “Tidak pernah,” jawab Suyanto.
“Ketika saksi bilang sering jadi sopir, apakah saat jadi sopir pernah disarankan salat oleh terdakwa?” tanya Hakim Dwiarso. “Pernah disuruh salat Jumat, kata Pak Ahok, ‘sudah kamu salat dulu, saya tunggu di mobil’,” jawab Suyanto.
Ia pun menuturkan bahwa anaknya yang sekarang berusia 19 tahun berteman baik dengan Nicholas Sean, putra Ahok. “Teman baik anak saya dan anak Pak Ahok. Si Dandi lagi kuliah di Bandung, Nicho sering mengingatkan salat,” ucap Suyanto.
Ia juga mengaku pernah menginap di rumah Ahok di Belitung Timur. “Sering menginap di kamar Pak Ahok,” katanya.
Ahok menjadi terdakwa dalam kasus penistaan agama karena pidatonya yang menyinggung Surat Al Maidah ayat 51 dalam kunjungan kerjanya ke Kepulauan Seribu pada akhir September 2016.