Soloraya
Rabu, 8 Maret 2017 - 09:30 WIB

PENDIDIKAN SUKOHARJO : Tak Punya Sarana Memadai, 4 SMAN Numpang UNBK di Sekolah Lain

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). (JIBI/Solopos/Antara)

Pendidikan Sukoharjo, empat SMA negeri harus menumpang ke sekolah lain untuk mengikuti UNBK.

Solopos.com, SUKOHARJO — Empat sekolah menegah atas (SMA) negeri di Sukoharjo harus menumpang ke sekolah lain untuk mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) pada April mendatang. Langkah itu dilakukan lantaran keterbatasan sarana dan prasarana (sarpras) berupa komputer di sekolah-sekolah itu.

Advertisement

Koordinator UNBK SMA sekaligus Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) Sukoharjo, Sukamto, mengatakan keempat SMA itu yakni SMAN Tawangsari, SMAN Nguter, SMAN Polokarto, dan SMAN Mojolaban. Jumlah komputer di sekolah-sekolah itu belum memadai sehingga para peserta UNBK harus menumpang di sekolah lain.

“Boleh saja menumpang ke sekolah lain saat pelaksanaan UNBK karena keterbatasan sarana komputer. Pelaksanaan UNBK menerapkan sistem resource sharing atau menumpang ke sekolah lain,” kata dia saat berbincang dengan Solopos.com di kantornya, Selasa (7/3/2017).

Advertisement

“Boleh saja menumpang ke sekolah lain saat pelaksanaan UNBK karena keterbatasan sarana komputer. Pelaksanaan UNBK menerapkan sistem resource sharing atau menumpang ke sekolah lain,” kata dia saat berbincang dengan Solopos.com di kantornya, Selasa (7/3/2017).

Pada 2017, UNBK dilaksanakan di seluruh jenjang SMA dan sederajat baik sekolah negeri maupun swasta. Berbeda dengan tahun lalu di mana hanya enam SMAN yang melaksanakan UNBK lantaran mempunyai sarana komputer yang memadai.

Jumlah SMA negeri dan swasta di Sukoharjo yang mengikuti UNBK ada 27 sekolah. Perinciannya, 10 sekolah negeri dan 17 sekolah swasta. “Ada enam Madrasah Aliah [MA] namuan hanya dua sekolah yang melaksanakan UNBK. Dua sekolah lainnya terlambat mendaftar sebagai penyelenggara UNBK,” papar dia.

Advertisement

Sukamto menjelaskan persentase persiapan pelaksanaan UNBK mencapai 90 persen. Sukamto bakal berkoordinasi kembali dengan para panitia pelaksana UNBK di setiap sekolah.

“Saya berharap setiap sekolah menyiapkan mesin genset untuk mengantisipasi apabila ada pemadaman aliran listrik. Saya juga akan berkoordinasi dengan Perusahaan Listrik Negera [PLN] Cabang Sukoharjo untuk meminta jaminan agar tak ada pemadaman aliran listrik selama pelaksanaan UNBK,” terang dia.

Disinggung mengenai pengawas ujian, Sukamto menambahkan pengawasan bakal dilakukan ketat menggunakan sistem silang. Setiap ruangan kelas yang berisi 20 unit komputer dijaga satu pengawas. Apabila jumlah komputer lebih dari 20 unit bakal dijaga dua pengawas.

Advertisement

Sementara itu seorang peserta UNBK asal SMAN 3 Sukoharjo, Adit, mengatakan tak mempermasalahkan kebijakan pelaksanaan UNBK di setiap sekolah. Sebenarnya, UNBK tak jauh beda dengan ujian tulis yang biasa diikuti para siswa.

Adit mengaku telah memperdalam materi pelajaran yang diujikan sejak 2016. Kini, Adit dan para siswa lainnya kerap mengikuti try out UNBK. “Setiap malam saya belajar memperdalam pelajaran. Tak ada masalah, kami siap mengikuti UNBK,” kata dia.

 

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif