SOLOPOS.COM - Sepasang Bekakak ditandu dan diarak di sepanjang Jalan Wates, ribuan warga menanti dengan sabar arak-arakan ini, Jumat (18/11/2016). (Holy Kartika N.S/JIBI/Harian Jogja)
Gamping yang merupakan wilayah semi perkotaan yang memiliki sejumlah potensi yang perlu dikembangkan.
Harianjogja.com, SLEMAN—Pemerintahan Kecamatan Gamping berupaya untuk menggelorakan masyarakat untuk mengangkat potensi lokal. Hal tersebut dilakukan demi menuju kemajuan perkembangan pembangunan wilayah.
Camat Gamping, Abu Bakar mengatakan pihaknya terus mengajak masyarakat Gamping untuk sadar akan potensi Gamping yang berlimpah. Gamping yang merupakan wilayah semi perkotaan dikatakan Abu Bakar memiliki sejumlah potensi yang perlu dikembangkan.
Beberapa diantaranya yakni potensi wisata budaya yang masih perlu digali diantaranya yakni sejumlah situs cagar budaya peninggalan Kraton yang terdapat di wialayah Ambar Ketawang. Dikatakan Abu Bakar perlu ada penanganan lebih lanjut dengan melibatkan sejumlah pihak khususnya yang menangani cagar budaya.
Ia melanjutkan, selain itu juga sejumlah potensi kuliner, home industry, serta konveksi banyak tersebar di wilayah Gamping. Gamping yang nantinya turut menjadi wilayah jalur wisata maupun jalur Bandara NYIA perlu dipersiapkan mulai saat ini.
“Salah satunya yakni dengan mengoptimalkan potensi Gamping, agar nantinya juga dapat menggerakkan roda perekonomian masyarakat seiring berkembangnya pembangunan di DIY,” kata dia.
Abu Bakar mengakui kini telah banyak investor yang membangun usaha di kecamatan Gamping, hal tersebut dimaknainya sebagai bagian dari perkembangan. Oleh karena itu, pihaknya mulai saat ini berupaya mempersiapkan masyarakatnya agar siap terhadap perubahan yang nantinya bakal terjadi.
Selain mengoptimalkan potensi yang masuk dalam bagian pembangunan non fisik, ia juga memperhatikan pembangunan fisik di Kecamatan Gamping. Pembangunan jalan aspal, drainase, dan sejumlah talud kini banyak dilakukan sebagai sarana menunjang pertumbuhan Gamping.
“Untuk 2017, perbandingan pembangunannya untuk fisik sebanyak 60 persen, sedang non fisik sebanyak 40 persen.”